KNews.id – Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming bak tidak terlepas dari blunder dengan ucapan-ucapanya sendiri. Tak pelak, blunder inipun menjadi Gibran Rakabuming selalu menuai sorotan, bahkan hujatan, termasuk intelektualnya pun turut diragukan.

Tak ditampik, kadang blunder fatal dari Gibran Rakabuming ini pun menyeret istrinya sendri yakni Selvi Ananda yang tidak lepas dari sortan netizen. Bagaiman tidak, belum hilang dalam ingatan ketika dalam sebuah diskusi ekonomi kreatif Gibran Rakabuming justru salah sebut kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil dalam mencegah stunting.

Suami Selvi Ananda ini justru menyebut bahwa ibu hamil harus terpenuhi kebutuhan asam sulfat, padahal yang benar adalah asam folat. Tak pelak, ketika sang suami banyak mendapatkan pertanyaan dari awak media saat blunder ini viral, Selvi Ananda sebagai istri hanya bisa menundukkan kepala.

Selvi Ananda pun memang kerap tampil menemani Gibran Rakabuming yang saat ini berstatus sebagai cawapres ketika dalam beberapa kegiatan menyapa masyarakat. Teranyar, blunder Gibran Rakabuming ketika ditanya bagaimana caranya agar produk UMKM bisa go International.

Justru Gibran Rakabuming memberikan jawaban yang tak memuaskan bahkan dianggap melenceng dari konteks pertanyaan. Lagi-lagi dalam hal ini sosok Selvi Ananda sebagai istri Gibran Rakabuming juga disorot, yang kerap menggenakan bahkan membeli produk-produk luar (impor).

Malah Gibran Rakabuming meminta agar UMKM bisa go International, yakni dengan memberi produk lokal. Protes inilah yang dicuitkan oleh salah satu akun X @SoeTjenMarching, yang juga menyebut brand-brand luar yang digunakan oleh Selvi Ananda.

“Gibran ditanya bagaimana bikin produk UMKM go internasional, jawabannya melenceng & malah minta orang beli produk lokal,” kata akun tersebut. Ia mengatakan, bahwa betul dan menmbeli produk lokal itu penting, tapi hal ini sangat berbanding terbalik dengan Selvi Ananda istrinya sendiri.

“Betul, beli produk lokal itu penting (walau bininya beli Channel, Gucci, Hermes),” sambungnya.

Akan tetapi, terang akun ini, untuk bikin produk UMKM go international, kalau cuma minta orang beli produk lokal, ya kapan itu barang nyampai ke luar?

“Mestinya yg diperlukan penguasaan bhs negara yg dituju, pelatihan digital, pelatihan tentang cara ekspor, info tentan trend global, serta membuka jaringan,” tukasnya.  (Zs/Dmkrzy)