Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Garuda Indonesia
Kab/Kota: Solo, Palu
Partai Terkait
Perubahan Strategi Ganjar-Mahfud Disebut Picu Kebingungan Para Pendukung
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, memberikan komentarnya atas strategi Capres-cawapres nomor urut 03 Ganjar-Mahfud yang belakangan ini mengalami perubahan.
Dikatakan Teddy, para pendukung yang biasa melontarkan hinaan kepada Presiden Jokowi dan pendukungnya mengalami kebingungan.
"Yang biasa menghina Jokowi maupun menghina pendukung Jokowi, kini lagi bingung," ujar Teddy dalam keterangannya di aplikasi X @TeddGus (12/12/2023).
Alasannya, karena kubu Ganjar-Mahfud tiba-tiba mengubah strategi dengan bentuk pujian kepada Presiden Jokowi.
"Karena kubu yang mereka dukung, tiba-tiba mengubah strategi untuk memuji Jokowi," tandasnya.
Dibeberkan Teddy, mereka yang sudah distel menghina Jokowi Jokowi dan pendukungnya saat ini kebingungan.
"Mereka yang sudah disetel menghina Jokowi dan menghina pendukung Jokowi, kini bingung," imbuhnya.
"Apakah mereka harus menghina bosnya yang mendadak dukung Jokowi atau tetap menghina Jokowi?," tandasnya.
Sebelumnya juga Teddy telah memberikan reaksi mengenai komentar Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo -Mahfud, Hasto Kristiyanto.
Hasto meyakini kepolisian, TNI, Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bersikap netral pada Pilpres 2024.
Dari pernyataan Hasto tersebut, Teddy melihat ada drama yang dicoba untuk dipertontonkan kubu PDIP di depan publik.
"Asyik nih nonton drama terbaru. Judulnya apa ya?," ujar Teddy dalam keterangannya di aplikasi X @TeddGus (11/12/2023).
Yang menarik, dikatakan Teddy, sebelumnya Hasto menuding aparat negara melakukan intimidasi kepada pendukung Ganjar-Mahfud di Palu, Solo, dan wilayah Jawa Timur.
"Ini yang membuat Hasto akhirnya membantah Hasto," kata Teddy.
"Di satu sisi Hasto menuding aparat tidak netral, di sisi lain Hasto menyatakan aparat netral," Teddy menuturkan.
Sementara, Teddy mengungkapkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, memerintahkan kepada kadernya untuk melawan.
"Megawati suruh melawan," ucapnya.
Anaknya, yang saat ini menjadi Ketua DPR RI, Puan Maharani justru memiliki pandangan lain. Dia minta agar narasi-narasi Ganjar yang menyerang dievaluasi.
"Sedangkan Puan sebaliknya, puan minta untuk mengevaluasi narasi-narasi Ganjar yang menyerang," tukasnya.
Drama yang disajikan PDIP menurut Teddy sangat menarik untuk diikuti setiap perkembangannya.
"Ganjar di satu sisi menyerang Jokowi, di sisi lain memuji Jokowi. Begitupun yang lain," tandasnya. (Muhsin/fajar)
Sentimen: negatif (99.1%)