Jusuf Kalla Ingin Masjid Al Markaz Makassar Jadi Pusat Peradaban Umat Modern, Hamka B Kady Siap Mengawal
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Dewan Pembina Masjid Al Markaz Al Islami, Jusuf Kalla menginginkan penataan besar-besaran di kawasan masjid yang menjadi landmark Kota Makassar, Sulawesi Selatan tersebut.
JK ingin menjadikan Masjid Al Markaz sebagai pusat peradaban umat modern di Kawasan Indonesia Timur serta kebanggan Indonesia, pilihan destinasi wisata religi, sekaligus menjadi pusat perputaran ekonomi UMKM.
Rencananya penataan dimulai dari perbaikan kanal di sekitar Masjid Al Markaz. Kemudian dilanjutkan pada penataan taman atau Ruang Terbuka Hijau (RTH), hingga membangun rumah susun (rusun) untuk guru, santri, imam masjid dan masyarakat kurang mampu.
Anggota Komisi V DPR RI Hamka B Kady diminta menjembatani proyek ini yang kemudian diteruskan ke Kementerian PUPR untuk ditindaklanjuti.
"Permohonannya akan saya bawa langsung ke menteri PUPR agar bisa menjadi perhatian. Secara tidak langsung pak JK yang minta melalui pengurus masjid," kata Hamka saat meninjau rencana perbaikan kanal Pannampu di kawasan Masjid Al Markaz Al Islami, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (11/12/2023).
Dari hasil tinjauannya, anggota komisi yang membidangi infrastruktur ini menyebut penataan kawasan Al Markaz dimulai dari perbaikan kanal.
Baginya ini yang menjadi prioritas sebagai langkah konkrit untuk memastikan kelancaran aliran air sehingga kawasan masjid tidak dilanda banjir seperti yang pernah terjadi pada bulan Februari lalu.
Didampingi tim teknis dari Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan - Jeneberang dan perwakilan PUPR, Hamka menyebut infrastruktur kanal dan kawasan sekitar Masjid Al Markaz akan dinormalisasi guna mengurangi risiko banjir di wilayah tersebut.
"Februari kemarin kanal banjir meluap sampai area masjid. Penyebabnya karena curah hujan yang tinggi sehingga kanalnya meluap. Ditambah dengan air pasang laut. Makanya kanalnya dulu yang harus direnovasi," jelas Politisi Golkar asal Sulsel itu.
Di sisi lain, Hamka berharap banyak kepada pemerintah daerah baik provinsi maupun kota, untuk memberi perhatian penuh terhadap pengendalian banjir.
Dia meminta pintu-pintu air di kanal difungsikan secara optimal. Termasuk intens melakukan normalisasi dengan membersihkan sampah di aliran kanal.
"Pintu air dan pompa harus dipelihara agar berfungsi dengan baik, terlebih saat banjir," katanya.
Selain itu, nantinya juga akan dilakukan penataan kawasan untuk meningkatkan kenyamanan dan keindahan lingkungan masjid.
Proyek penataan ini melibatkan penanaman pohon, dan pembenahan fasilitas umum. Diharapkan, langkah ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan memperkuat identitas visual kawasan tersebut.
"Termasuk nantinya akan dibuat jembatan penghubung taman dengan area masjid. Karena masjid ini dipotong kanal," terangnya.
Setelahnya, rumah susun untuk santri, guru mengaji, dan imam masjid juga akan dibangun di kawasan tersebut.
"Pengurus masjid minta ke kementerian PUPR dibantu penataan kawasan Al Markaz. Sehingga masjid ini bisa menjadi pusat peradaban umat modern di Indonesia Timur, dan jadi kebanggaan Indonesia. Menjadi pusat wisata religi, dan ekonomi berbasis umat. Insya Allah jadi," pungkas Hamka. (Ikbal/fajar)
Sentimen: positif (94.1%)