Sentimen
Positif (99%)
12 Des 2023 : 14.11
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kebon Sirih, Ancol, Menteng, Kemayoran, Senen, Ragunan

Pemprov DKI Jakarta Ubah Nama Gedung di Balkot Jadi Nama Ali Sadikin

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

12 Des 2023 : 14.11
Pemprov DKI Jakarta Ubah Nama Gedung di Balkot Jadi Nama Ali Sadikin
Jakarta -

Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi lega setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menamai salah satu gedung di kompleks Balai Kota menjadi Grha Ali Sadikin, Senin (11/12). Peresmian dilaksanakan dengan menekan sirine bersama Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono, Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono, dan salah satu putra Alm Ali Sadikin, Boy Bernardi Sadikin.

Terhitung sudah 3 tahun sejak dibangunnya gedung tersebut pada 2021 hingga 2023, Prasetyo terus menggaungkan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat menghormati dan mengenang jasa Bang Ali semasa menjabat 2 periode sebagai Gubernur DKI Jakarta (1966-1977).

"Kita harus menghargai tokoh DKI Jakarta. Salah satu tokoh yang potensial itu adalah Almarhum Ali Sadikin," ucap Prasetyo dalam keterangan tertulis, Selasa (12/12/2023).

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Jumat (10/11) lalu, Pras sapaan akrab Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta ini melalui surat resmi telah mengingatkan Pemprov DKI Jakarta untuk menindaklanjuti digantikannya nama Jalan Kebon Sirih dan salah satu gedung di Balai Kota menjadi nama Ali Sadikin.

Surat bernomor 1054/HM.03 itu bersifat penting yang ditujukan langsung kepada Penjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Menindaklanjuti permohonan usulan perubahan nama Balai Kota dan nama jalan, sebagaimana telah disampaikan dalam forum Rapat Paripurna pada Hari Ulang Tahun Kota Jakarta ke-494 dan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta yang ke-496," tulis dalam surat tersebut.

"Di mana dalam form tersebut telah disampaikan bahwa untuk mengenang dan menghormati jasa H. Ali Sadikin sebagai tokoh yang sangat berjasa dalam perjuangan Jakarta dan juga merupakan gubernur yang berperan besar memodernisasi Ibu Kota Jakarta. Untuk itu, DPRD Provinsi DKI Jakarta mengusulkan kepada saudara Penjabat Gubernur DKI Jakarta agar nama H. Ali Sadikin diabadikan menjadi: 1. Nama Jalan Kebon Sirih menjadi Jalan Gubernur H. Ali Sadikin , di mauli dari perempatan Jalan Abdul Muis sampai dengan perempatan Jalan Menteng Raya, seberang Tugu Patung Tani, 2. Gedung Blok G Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi Graha H. Ali Sadikin atau pendopo H. Ali Sadikin," tulis Pras dalam surat tersebut.

Jangan Pernah Melupakan Sejarah

Pras menjelaskan saat ini dengan derasnya kecanggihan teknologi dan arus modernisasi tidak sekiti generasi muda yang dengan mudah melupakan sejarah. Padahal, Indonesia adalah bangsa besar yang kebesarannya patut untuk diperjuangkan seluruh rakyatnya.

"Kenapa banyak nama-nama jalan di Jakarta diberi nama pahlawan? Supaya bisa dikenang bagaimana perjuangannya. Harapannya agar keberanian atas perjuangannya bisa dilanjutkan. Makanya saya mengusulkan agar nama Ali Sadikin diabadikan, tujuannya sama, jangan pernah melupakan sejarah," tegas Pras.

Baginya, Jakarta sebagai kota metropolitan kini tak bisa dilepaskan dari sejarah yang dibangun oleh Ali Sadikin. Di bawah kepemimpinan Ali Sadikin (1966-1977), Jakarta mengalami banyak perubahan karena berbagai proyek pembangunan merupakan hasil buah pemikirannya.

Mulai dari Taman Ismail Marzuki (TIM), Kebun Binatang Ragunan, Taman Impian jaya Ancol (Ancol), Proyek Senen, dan Pelestarian Budaya Betawi di Kawasan Condet.

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa Ali Sadikin mewarisi kegiatan yang setiap tahunnya digelar di Jakarta yaitu Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair Expo di JIExpo Kemayoran. Ia berujar Purnawirawan TNI AD Jenderal Bintang 3 itu juga memperbaiki sarana transportasi dengan mendatangkan banyak bus kota, menata trayek hingga menyiapkan halte.

"Di bawah kepemimpinan Ali Sadikin, Jakarta berulang kali menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) yang mengantarkan kontingen DKI Jakarta menjadi juara umum berkali-kali," bebernya.

Dirinya menyesalkan nama Ali Sadikin tidak dijadikan nama jalan di era Gubernur Anies Baswedan. Dia juga merasa, Anies tidak seharusnya melupakan jasa Ali Sadikin dengan segudang peran dan jasa untuk Kota Jakarta.

"Ali Sadikin jelas-jelas sosok dan tokoh berjasa. Bagaimana dimulainya Jakarta sebagai kota metropolitan sampai saat ini salah satunya jasa Ali Sadikin," ungkapnya.

Setelah peresmian Grha Ali Sadikin kemarin, Pras menjelaskan diabadikannya nama Ali Sadikin bukan hanya perubahan nama gedung, namun kedepan Pemprov DKI Jakarta juga akan mengubah nama Jalan Kebon Sirih menjadi Jalan Ali Sadikin.

"Tidak hanya blok G saja, untuk masalah jalan sedang kita kaji. Apakah itu memberatkan para pemilik wilayah atau kantor kan bakal diberatkan kesitu ya itu aja. Sedang dikaji," imbuh Pras.

Wakil ketua DPRD DKI Jakarta Misan Samsuri mendukung upaya yang dilakukan Pras untuk menagih usulan penamaan jalan pada 3 tahun silam, ia menyampaikan apa yang ada dan dimiliki Jakarta saat ini tidak terlepas dari sosok dan peran Ali Sadikin sebagai Gubernur pertama Kota Jakarta.

"Bang Ali gubernur pertama kan, ingat aja jasa-jasanya sudah banyak. Bagaimana untuk mengingat ya diabadikan. Saya pikir sangat wajar, Ali Sadikin mendapat tempat di hati warga Jakarta dengan dijadikan nama jalan di Jakarta atau gedung," terangnya.

Sementara itu, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, perubahan nama Gedung blok G ini bertujuan untuk menghormati jasa Ali Sadikin selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Ya menghormati beliau sebagai pendahulu kita Ali Sadikin, daripada tulisannya blok G, iya ini aja," ungkapnya.

Dan Boy Bernardi Sadikin pun mengaku berterima kasih kepada Ketua DPRD serta Pemprov DKI atas pemberian nama sang ayah pada kantor pusat DKI Jakarta.

"Atas nama keluarga saya mengucapkan terima kasih banyak karena ada penghargaan dari Pemda untuk mengganti nama blok G jadi Graha Ali Sadikin," tandasnya.

(prf/ega)

Sentimen: positif (99.6%)