Sentimen
Negatif (99%)
10 Des 2023 : 23.54
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang, Surabaya

Kasus: korupsi

Tokoh Terkait

Mantan Terpidana Korupsi Dimakamkan di TMP, KPK: Cederai Penghormatan untuk Pahlawan

11 Des 2023 : 06.54 Views 3

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

Mantan Terpidana Korupsi Dimakamkan di TMP, KPK: Cederai Penghormatan untuk Pahlawan

MerahPutih.com - Mantan Wali Kota Batu yang juga bekas terpidana kasus korupsi Eddy Rumpoko meninggal dunia pada 30 November 2023 lalu. Ia lantas dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Batu.

Pemilihan lokasi pemakaman dikritisi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lembaga yang pernah memproses hukum Eddy.

Baca Juga:

Goenawan Muhammad hingga Mantan Pimpinan KPK akan Orasi di Konser Musik Bongkar

"Kami menyesalkan seseorang yang telah berdasarkan putusan hukum dinyatakan korupsi, yang artinya telah merugikan dan mengkhianati rakyat dan negara Indonesia, ternyata dimakamkan di taman pahlawan," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron kepada wartawan di Jakarta, Minggu (10/12).

Menurutnya, pemakaman seorang yang terbukti terlibat korupsi di makam pahlawan malah mencederai penghormatan bangsa terhadap pahlawan.

Ghufon menuturkan, ke depan perlu ditinjau kembali tentang protap siapa yang berhak dimakamkan di TMP. Tak semestinya seseorang dimakamkan di TMP, apa pun penghargaannya jika ternyata terbukti korupsi.

Seharusnya, lanjut Ghufron, semua penghargaan tersebut ditinjau kembali kelayakannya.

“Hal ini penting untuk tidak mencederai penghormatan bangsa Indonesia kepada para pahlawan," ucapnya.

Baca Juga:

Mahfud Luruskan Pernyataan soal OTT KPK

Wali Kota Batu periode 2007-2017 itu diketahui meninggal dunia akibat sakit dan sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi, Semarang, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Batu.

Sebagai informasi, Eddy Rumpoko terjerat dua kasus korupsi yang ditangani KPK. Pada kasus pertama, Eddy Rumpoko kena OTT KPK pada 2017.

Dia dihukum 3 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya. Hukumannya ditambah menjadi 3,5 tahun di tingkat banding.

Dia kemudian dihukum 5,5 tahun penjara pada tingkat kasasi karena terbukti menerima suap. Eddy kemudian mengajukan PK, namun ditolak.

Eddy kembali terjerat kasus dugaan gratifikasi. Pada Mei 2022, Eddy divonis 7 tahun penjara oleh majelis hakim PN Surabaya. (Knu)

Baca Juga:

KPK Buka Peluang Panggil Menkumham Terkait Kasus Eddy Hiariej

Sentimen: negatif (99.9%)