Sentimen
Tokoh Terkait
Pilpres 2024, IPO : Undecided Voters Capai 29 Persen
Okezone.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA - Dua bulan jelang pemungutan suara Pilpres pada 14 Februari 2024, fenomena pemilih belum menentukan sikap (undecided voters) pada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden masih cukup tinggi.
Hal tersebut berdasar temuan Litbang Kompas serta lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO).
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah menyampaikan bahwa hasil survei pada November 2023 juga menemukan hal yang sama seperti Litbang Kompas.
"Survei IPO pada 10-17 November lalu sudah membaca adanya kelompok pemilih yang belum memantapkan pilihan, jumlahnya mencapai 29 persen, ini tentu cukup besar," kata Dedi saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (11/12/2023).
Melihat tingginya angka undicided voters atau pemilih belum menentukan sikap ini menegaskan bahwa tak ada jaminan bagi pasangan Capres-Cawapres tertentu untuk bisa memenangkan satu putaran.
"Dengan kondisi itu belum ada satupun kontestan yang dominan," ujarnya.
Dedi pun mengungkap sejumlah alasan yang membuat tingginya angka undicided voters yang berhasil ditangkap dalam temuan jajak pendapat yang dilakukan sejumlah lembaga survei. Alasan pertama, publik belum sepenuhnya mendengarkan gagasan yang ditawarkan oleh masing-masing paslon Capres-Cawapres.
"Tingginya angka pemilih yang belum tentukan pilihan dan belum yakin dengan pilihannya saat ini, karena memang belum sepenuhnya mendengar gagasan dan rencana besar tiap kandidat," tuturnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Alasan lain yang diduga mempengaruhi tingginya angka pemilih yang belum menentukan sikap pada Pilpres 2024 lantaran melihat komposisi Capres-Cawapres.
"Misalnya saja, Anies Baswedan mendapat porsi elektabilitas tinggi, tetapi Muhaimin tidak, Ganjar pun demikian dengan Mahfud MD, juga Prabowo yang terbebani Gibran. Kondisi itu membuat pemilih ragu," pungkasnya.
Untuk diketahui, Litbang Kompas baru merilis hasil survei terbarunya. Salah satu data yang terpotret mengenai angka pemilih yang belum menentukan sikap atau undicided voters.
Litbang Kompas menemukan pemilih yang bimbang saat ini jumlahnya mengalami peningkatan. Adapun, angkanya dalam survei ini sebesar 28,7 persen.
Sentimen: negatif (99.9%)