Sentimen Negatif Hanya di Kalangan Elitis

11 Des 2023 : 18.37 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Sentimen Negatif Hanya di Kalangan Elitis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajak pendapat Litbang Kompas pada Desember 2023 menunjukkan elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, unggul dibandingkan dua paslon lainnya.

Berdasarkan survei yang berlangsung pada 29 November-4 Desember 2023 itu, pasangan calon ini memperoleh elektabilitas sebesar 39,3 persen. Dua paslon lainnya, Anies-Muhaimin hanya 16,7 persen dan Ganjar-Mahfud 15,3 persen.

Pengamat politik sekaligus Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai, melesatnya elektabilitas Prabowo-Gibran menunjukkan isu-isu negatif yang menerpa keduanya hanya berkembang dan berkelindan di kalangan elitis.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Alasan Naiknya Elektabilitas Prabowo dan Turunnya Suara Ganjar

Sedangkan masyarakat kelas menengah ke bawah justru tidak terpapar banyak informasi mengenai isu negatif tersebut.

"Menurut saya, semacam anomali di satu sisi isu ini memang sangat negatif terkait dengan putusan MK dan politik dinasti. Tapi, pada saat bersamaan isu ini hanya menjadi isu yang cukup elitis karena hanya milik kelas menengah ke atas secara ekonomi ataupun secara pendidikan," kata Adi kepada Kompas.com, Senin (11/12/2023).

Adapun isu negatif yang dimaksud adalah hujatan politik dinasti akibat putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang diketuai oleh ipar Presiden Joko Widodo, Anwar Usman, mampu membuat Gibran melenggang ke Pilpres 2024 meski belum genap 40 tahun.

Menurut Adi, isu-isu itu tidak terlampau berpengaruh pada pilihan masyarakat kelas menengah ke bawah.

Baca juga: H-1 Debat Perdana Pilpres, Prabowo Ngantor sebagai Menhan, Gibran Blusukan di Jakarta

"Kelas menengah ke bawah, tidak terpapar isu ini. Inilah yang kemudian bisa menjelaskan kenapa isu-isu negatif yang selama ini mengarah kepada (paslon) nomor dua itu tidak terlampau berpengaruh," ucap Adi.

Di sisi lain, menurut Adi, pasangan calon nomor urut 2 sukses mendapat gabungan suara dari pemilih Prabowo pada Pilpres tahun 2019 dan sebagian suara pemilih Presiden Jokowi.

Adi berpendapat, Prabowo sedikit banyak mampu mempertahankan basis pemilihnya, meski sebagian suara tersebut juga mengarah ke pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

"Anies ini mendapatkan sisa-sisa pemilih Prabowo dan pemilih yang sangat kritis dan anti dengan Jokowi. Suara Ganjar didapat dari basis loyalis Mahfud (MD) dan basis PDI-P," tutur Adi.

Baca juga: PDI-P Bakal Sowan Lagi ke Abuya Muhtadi Usai Ditemui TKN Prabowo-Gibran

"Ini yang menjelaskan kenapa Prabowo Gibran relatif lebih unggul dibanding yang lain karena Prabowo-Gibran ini mampu memadukan sebagian pemilih Jokowi dan sebagian pemilih Pak Prabowo Subianto," imbuhnya.

Adapun survei Litbang Kompas melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Metode tersebut tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei dibiayai sepenuhnya oleh harian Kompas.

-. - "-", -. -

Sentimen: negatif (100%)