Sentimen
Positif (66%)
11 Des 2023 : 13.05
Informasi Tambahan

Institusi: UNHCR

Kasus: HAM

Tokoh Terkait

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly Sebut Imigran Rohingya Korban Perdagangan Manusia

11 Des 2023 : 13.05 Views 3

Antvklik.com Antvklik.com Jenis Media: News

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly Sebut Imigran Rohingya Korban Perdagangan Manusia

Antv – Berita terbaru mencatat bahwa imigran Rohingya yang terdampar di Aceh bukan hanya sekadar pengungsi, melainkan korban dari kejamnya perdagangan manusia.

Menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly, pihak pemerintah bekerja sama dengan International Organization for Migration (IOM) dan UNHCR untuk mencari solusi yang tepat terhadap permasalahan ini.

Dalam keterangan resmi pada Senin (11/12/2023), Yasonna mengungkapkan keprihatinannya terhadap nasib imigran Rohingya tersebut.

 Ia menekankan kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan lembaga internasional untuk menemukan solusi yang adil dan efektif.

“Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, Internasional Organization for Migration (IOM) dan UNHCR bersama-sama kita mencari solusi yang tepat. Mereka juga merupakan korban,” kata Yasonna H Laoly dalam keterangan resmi, Senin (11/12/2023).

Lebih lanjut, Yasonna memberitahu bahwa pihak kepolisian telah berhasil mengamankan para mafia yang terlibat dalam penyelundupan imigran Rohingya. Harapannya, langkah tegas ini dapat mencegah kejadian serupa di masa depan.

"Ini adalah sindikat yang sudah kita tangkap. Kita berharap agar permasalahan ini tidak terulang di Indonesia," tambahnya.

Indonesia, menurut Yasonna, sudah mengambil sejumlah langkah untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi, meskipun tidak luput dari penolakan sejumlah pihak.
Keterlibatan negara dalam memberikan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan menjadi prioritas, dan Yasonna meminta dukungan dari semua pihak terkait untuk bersama-sama menemukan solusi yang berkelanjutan.

"Di negara kita, saat ini ada hampir 13 ribu pengungsi dari berbagai negara seperti Afghanistan, Iran, dan terakhir Rohingya. Mereka adalah korban dari para mafia yang memanfaatkannya, menjual harta bendanya, dan menawarkan kehidupan yang lebih layak di sini," ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga menyoroti masalah ini, menduga adanya keterlibatan jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dalam arus pengungsian Rohingya.

"Saya memperoleh laporan mengenai pengungsi Rohingya yang semakin banyak, yang masuk ke wilayah Indonesia terutama Provinsi Aceh. Terdapat dugaan kuat ada keterlibatan jaringan tindak pidana perdagangan orang dalam arus pengungsian ini,” kata Jokowi, Jumat (8/12/2023).

Sentimen: positif (66.6%)