Antv – Gunung Marapi yang berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah, yakni Kabupaten Klaten di sisi tenggara dan Kabupaten Magelang, masih memiliki potensi aktivitas vulkanik.

Aktivitas gunung yang sempat kembali meletus dan menelan ratusan korban jiwa itu, kembali menjadi perhatian setelah salah satu alat deteksinya sempat dikabarkan hilang.

Namun, berita baik datang dari Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan, yang memastikan bahwa alat deteksi yang hilang tersebut telah diganti.

Hendra menjelaskan bahwa meskipun alat deteksi itu sempat hilang dan berjarak 8,5 km dari puncak gunung, pihaknya telah menggantinya.

Ia menegaskan bahwa alat deteksi yang hilang hanya terjadi di satu lokasi, sedangkan alat lainnya di area Gunung Marapi masih berfungsi dengan baik.

"Alat deteksi di Gunung Marapi itu banyak, sementara yang hilang hanya di satu lokasi saja," ungkap Hendra, seperti dikutip dari rri.co.id, Senin (11/12/2203).

Hendra juga menyoroti fakta bahwa karena alat yang hilang tersebut berada cukup jauh dari puncak Marapi, proses penggantian dapat dilakukan dengan cepat.

Hanya dalam waktu sebulan setelah hilang, alat tersebut sudah berhasil diganti dan kembali berfungsi.

Meskipun demikian, Hendra menginformasikan bahwa saat ini ada satu alat deteksi di dekat puncak Gunung Marapi yang dalam kondisi mati.

Namun, mengingat adanya erupsi yang masih terjadi, pihak berwenang belum berani melakukan perbaikan atau penggantian pada alat tersebut.

"Dengan kondisi seperti ini (erupsi), kita nggak berani (memperbaiki) ya. Yang penting alat-alat deteksi yang lain masih berfungsi," jelas Hendra.

Ketegangan terkait aktivitas Gunung Marapi dapat sedikit mereda dengan pemulihan alat deteksi yang cepat dan efisien.

PVMBG tetap memastikan bahwa tindakan pencegahan dan pemantauan terus dilakukan untuk mengantisipasi potensi risiko yang mungkin timbul.