Teddy yakin kubu Ganjar tidak tulus dalam merangkul Jokowi.

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Wakil Ketua Umum dan Juru Bicara Partai Garuda, Teddy Gusnaidi menilai narasi pro-Jokowi yang belakangan ini dibangun Ganjar Pranowo-Mahfud Md bagian dari strategi untuk memenangi Pilpres 2024.

Teddy Gusnaidi menilai elektabilitas Ganjar-Mahfud yang anjlok didongkrak dengan cara ‘merangkul’ Jokowi. Dia menyindir kubu Ganjar-Mahfud yang sebelumnya getol mengkritik pemerintah saat ini.

“Saat ini mereka lagi mengubah narasi dan ini narasi baru mereka, dari menyerang Jokowi menjadi merangkul Jokowi,” kata Teddy Gusnaidi via akun X @TeddGus, Sabtu, 9 Desember 2023.

AHY: Setiap Kontestasi yang Paling utama Adalah Capresnya

Eks Dewan Pakar PKPI itu menganggap pandangan positif pihak Ganjar-Mahfud tentang Jokowi sekadar akal-akalan. Dia yakin pujian atas pencapaian Jokowi disampaikan tidak secara tulus.

“Mereka mendadak pro Jokowi, itu bagian dari strategi, ini jelas akal-akalan, tidak tulus, palsu, dibuat-buat demi menaikkan elektabilitas,” ujar Teddy.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP sekaligus Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud, Puan Maharani sempat mengatakan pihaknya akan mengevaluasi narasi kritik Ganjar Pranowo ke pemerintah usai elektabilitas turun.

"Hal-hal seperti itu disampaikan Pak Ganjar selaku capres. Pasti beliau menyampaikan hal itu karena punya data yang memang beliau harus sampaikan atau disampaikan," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/11).

Seperti diketahui, Ganjar Pranowo mengecek progres pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada Kamis, 7 Desember 2023. Dalam kunjungan itu, ia didampingi oleh Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid.

Capres nomor urut 3 itu bahkan menyatakan komitmen untuk melanjutkan pembangunan IKN jika nantinya terpilih menjadi presiden. Menurutnya, mega proyek era Jokowi itu merupakan salah satu upaya mengatasi ketimpangan pembangunan di Indonesia.

“IKN harus kita lanjutkan sebagai bagian perwujudan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia,” kata Ganjar Pranowo dalam keterangannya.

Sebut Parpol Turut Berdosa Soal Politik Dinasti, Pakar Hukum UGM: Membiarkan Jokowi Tanpa Pengawasan