Sentimen
Positif (99%)
10 Des 2023 : 05.59
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina

Tokoh Terkait

RTC Diharap Dorong Pertamina Wujudkan Target Nol Emisi

10 Des 2023 : 05.59 Views 3

Jurnas.com Jurnas.com Jenis Media: News

RTC Diharap Dorong Pertamina Wujudkan Target Nol Emisi

Aliyudin Sofyan | Sabtu, 09/12/2023 18:18 WIB

Syukuran pengatapan atau topping off RTC Terintegrasi PT Pertamina, Rabu (6/12/2023). Foto: dok. Jurnas

JAKARTA, Jurnas.com - Fasilitas Reasearch & Technology Center (RTC) terintegrasi diharapkan menjadi pendorong bagi PT Pertamina untuk mewujudkan target nol emisi pada 2060 mendatang.

Demikian disampaikan SVP Upstream & Portfolio Co. Business Development & Portfolio PT Pertamina, Edy Karyanto, dalam syukuran pengatapan atau topping off RTC Terintegrasi, Rabu (6/12/2023) lalu.

"RTC Terintegrasi Pertamina bukan sekadar bangunan pusat untuk kebutuhan riset dan teknologi. Lebih dari itu, RTC diharapkan akan mendukung kemandirian energi Indonesia. Dari sini akan lahir inovasi-inovasi yang dapat mewujudkan transisi energi Indonesia ke depan,"  kata Edy melalui keterangannya, Sabtu (9/12/2023).

Edy mengatakan, selama ini, tempat riset dan teknologi berdiri terpisah-pisah. "RTC Terintegrasi ini merupakan wujud nyata dalam keberlangsungan bisnis, meningkatkan produksi migas, peningkatan diversifikasi produk pengolahan, dan mendorong inovasi baru, yang berkaitan dengan sustainability dan upaya net zero emission Pertamina lainnya," katanya.

RTC Terintegrasi yang berlokasi di Jalan Daan Mogot KM 16, Jakarta Barat dibangun menggunakan teknologi Building Information Modelling (BIM), serta didukung pemanfaatan teknologi smart-construction, seperti Augmented Reality.

Sebagai gedung riset terpadu Pertamina, RTC Terintegrasi terdiri dari beberapa bangunan, di antaranya laboratorium utama yang terdiri dari 51 laboratorium yang bisa menampung sekira 200 pekerja dan akan dijadwalkan selesai pada bulan Agustus 2024.

Laboratorium terbuka diperkirakan dapat di isi 50 pekerja, dan business center dengan kapasitas sekitar 100 pekerja. Seluruh bangunan gedung dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendukung.

Setiap bangunan di RTC Terintegrasi memilki fasilitas-fasilitas penunjang riset yang bermanfaat bagi Indonesia, seperti fasilitas laboratorium terintegrasi untuk penelitian, hulu, hilir, mengedepankan konsep green building, menggunakan panel surya untuk menyediakan energi bangunan, penerapan building automation system dalam operasional bangunan, serta pemanfaatan secara maksimal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Edy berharap proses pembangunan RTC Terintegrasi bisa selesai tepat waktu, tanpa mengalami hambatan apapun.

"Kedepan, Pertamina akan terus berinovasi, mengembangkan energi baru dan terbarukan, dan melakukan implementasi Carbon Capture, Utilization & Storage (CCUS) dan Nature-Based Solutions (NBS), serta menargetkan pengurangan karbon dioksida (CO2) hingga 81,4 juta ton pada 2060," kata Edy.

Direktur Utama PT Patra Jasa, Putut Ariwibowo mengatakan, teknologi BIM, teknologi di bidang Architecture, Engineering dan Construction (AEC) mampu mensimulasikan seluruh informasi di dalam proyek pembangunan ke dalam model tiga dimensi.

"Sehingga akurasi pekerjaan meningkat, termasuk penataan pekerjaan di lapangan serta dapat lebih memitigasi risiko konstruksi," ujar Putut.

Menurut Putut, pembangunan RTC mengedepankan konsep green building, green design, neutral, dan high technology. Dirancang tahan ledakan pada laboratorium pilot dan sejak awal memperhatikan aspek kemudahan dalam maintenance gedung.

TAGS : RTC Terintegrasi Pertamina Patra Jasa

Sentimen: positif (99.9%)