Sentimen
Positif (92%)
9 Des 2023 : 15.29

Eks Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro Sebut Pemindahan Ibu Kota sebagai Momen Terbaik

9 Des 2023 : 22.29 Views 2

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Eks Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro Sebut Pemindahan Ibu Kota sebagai Momen Terbaik

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Proses pemindahan ibu kota negara ke IKN Nusantara di Pulau Kalimantan dinilai banyak kalangan sebagai langkah tepat. Salah satu alasannya karena adanya harapan terjadinya pemerataan pembangunan dan pembukaan kantong ekonomi baru.

Bahkan, langkah untuk memindahkan ibu kota sekarang ini dipandang sebagai kebijakan yang sangat tepat. Kendati, tidak sedikit juga yang memandang belum prioritas.

Terkait pemindahan IKN, Eks Menteri PPN/Kepala Bappenas 2016-2019, Bambang Brodjonegoro berpendapat bahwa langkah tersebut sebagai momen terbaik untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Peluang ini bisa dimanfaatkan bukan hanya untuk membangun kota impian, tetapi juga mengeluarkan Indonesia dari middle income trap. Bahkan, dia menyebut peluang ini sebagai kesempatan sekali seumur hidup.

Salah satu faktor yang memperkuat keyakinan Bambang adalah kehadiran bonus demografi di Indonesia, yaitu ketika jumlah populasi dengan usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari populasi non-produktif (65 tahun ke atas).

“Ini adalah once in a life time opportunity. Karena kalau kita melewatkan masa bonus demografi ini, khawatirnya kita belum naik kelas saat populasi sudah jadi aging (menua). Nanti susah untuk kembali muda,” ucap Bambang dalam keterangannya, Jumat (8/12).

Menurut dia, kehadiran usia produktif terbukti mampu mengeluarkan banyak negara dari middle income trap kemudian naik kelas menjadi negara maju. Untuk itu, dia mengingatkan seluruh elemen masyarakat supaya tidak terlena dengan peluang ini.
“Bonus itu kan sesuatu yang tidak kita harapkan tiba-tiba ada. Indonesia begitu, tahu-tahu punya penduduk usia muda yang produktif, itu bonus. Namun kita enggak boleh kesenangan, tidak boleh relax,” tuturnya.

Dia menambahkan banyak negara dengan bonus demografi yang gagal. Untuk itu harus berhati-hati.

“Jadi, ini bukan sesuatu yang otomatis. Kita harus menyiapkan berbagai strategi, salah satunya adalah memperkuat sektor perkotaan,” tambah Bambang. (fajar)

Sentimen: positif (92.8%)