PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, menegaskan bahwa keputusan empat partai, yakni Perindo, PDIP, Hanura, dan PPP, yang mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, tidak didasari oleh kesepakatan atau deal politik.

"Hari ini kita harus mampu memilih pemimpin dan menjadikannya menjadi pemimpin kita bersama. Jadi, tidak ada deal-deal-an politik itu," ungkap Hary di iNews Tower, Jakarta, pada Selasa 5 Desember 2023 malam.

Hary menegaskan bahwa pembicaraan mengenai pembagian kekuasaan atau posisi pemerintahan tidak pernah terjadi ketika keempat partai tersebut memutuskan untuk mendukung Ganjar-Mahfud. Keputusan tersebut, menurutnya, semata-mata didasarkan pada kesamaan visi untuk mewujudkan Indonesia yang besar dan maju.

Dalam pertemuan dengan pimpinan pondok pesantren, madrasah, dan dewan kemakmuran masjid (DKM) se-Jabotabek, Hary menyatakan bahwa penempatan orang-orang di pemerintahan akan dibahas jika Ganjar-Mahfud berhasil memenangkan Pilpres 2024. Dia menekankan bahwa penempatan tersebut tidak akan dipengaruhi oleh hubungan kedekatan di antara partai koalisi.

"Jika pasangan ini menang, baru kami tempatkan anak bangsa yang cocok untuk membawa Indonesia lebih baik lagi," ujar Dewan Pengarah Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

Menurut Hary, Ganjar-Mahfud dipilih karena mereka dinilai bebas dari beban masa lalu, memiliki pengalaman pemerintahan yang mumpuni, dan gaya hidup yang sederhana. Hary yakin bahwa pasangan ini dapat membawa Indonesia mencapai cita-cita Indonesia Emas di masa depan.

Dia juga mengajak para relawan untuk membangun militansi guna memenangkan Ganjar-Mahfud dalam satu putaran. Pada 13 November 2023, KPU menetapkan tiga pasangan calon peserta Pilpres 2024, dengan Ganjar-Mahfud mendapatkan nomor urut 3. Kampanye dimulai pada 28 November 2023, dan pemungutan suara dijadwalkan pada 14 Februari 2024.***