Sentimen
Negatif (99%)
6 Des 2023 : 21.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tiongkok

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait
Ngabila Salama

Ngabila Salama

Dinkes DKI Sebut Penyakit Pneumonia Mycoplasma Tertular dari Droplet

6 Des 2023 : 21.00 Views 2

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

Dinkes DKI Sebut Penyakit Pneumonia Mycoplasma Tertular dari Droplet

MerahPutih.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebutkan sudah ada laporan penyakit pneumonia bakteri mycoplasma (walking pneumonia) pada anak-anak di Jakarta.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI, Ngabila Salama mengungkapkan, penularan kasus secara droplet dari percikan dahak dan batuk, dan kontak jarak yang cukup erat serta lama.

Baca Juga

Dinkes Didesak Gerak Cepat Tangani Mycroplasma Pneumonia di Jakarta

Menurut Ngabila, bakteri penyebab infeksi saluran napas yang cukup sering ini ditemukan sejak lama bukan sesuatu yang baru.

"Penularan secara droplet dari percikan dahak dan batuk, dan kontak jarak yang cukup erat serta lama," kata Ngabila Salama di Jakarta, Rabu (6/12).

Lanjut Ngabila, masa inkubasi/dari terpapar bakteri sampai muncul gejala pertama kali berkisar 1-4 minggu dengan tersering 2-3 minggu.

"Dari muncul gejala pertama sampai bisa berpotensi sesak napas atau perburukan sekitar 3-7 hari," ungkapnya.

Ia mengimbau kepada orangtua jika anak mengalami sakit dan sudah diobati sendiri, tapi tidak membaik dalam kurun waktu 2-3 hari segera bawa ke dokter dan fasilitas kesehatan untuk mendapat pengobatan lebih baik.

“Gejala Pneumonia bisa ringan dan sembuh sendiri, kecuali imunitas tubuh sedang rendah," katanya.

Baca Juga

Menkes Budi Pastikan Kasus Pneumonia di Tiongkok Tidak Seperti COVID-19

Ia menjelaskan, gejala yang muncul yakni demam cenderung tidak tinggi (kecuali mix infection dengan virus dapat dijumpai demam tinggi di atas 40 derajat), batuk, pilek, sakit tenggorokan, mual, muntah, sesak napas, mudah lelah, dan sakit kepala.

"Komplikasi yang tidak diharapkan radang pada otak, jantung, sendi, ginjal sehingga menyebabkan gagal ginjal dan lain lain," jelasnya.

Ia memaparkan, tiga cara guna mencegah pneumonia bakteri mycoplasma (walking pneumonia) yakni penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kembali mengencangkan pemakaian masker saat beraktivitas di luar rumah.

Kedua, melakukan imunisasi rutin lengkap pada anak. Total 15 imunisasi gratis yang disediakan oleh pemerintah. Serta vaksin influenza berbayar mandiri untuk usia enam (6) bulan ke atas terutama kelompok rentan yakni balita, lansia, ibu menyusui, ibu hamil, tenaga kesehatan.

"Ketiga, jika sakit dapat menggunakan antibiotik secara bijak. Pastikan konsumsi antibiotik atas resep dokter disebabkan bakteri ini juga rentan mengenai orang dengan resistensi antibiotik dan menyulitkan penyembuhan," paparnya.

Ngabila menambahkan, untuk mencegah keparahan hendaknya dilakukan deteksi dini melalui pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diobati segera.

"Jika ada indikasi pemeriksaan jenis kuman oleh dokter akan dilakukan PCR multiplex untuk mendeteksi beberapa jenis virus dan bakteri termasuk Mycoplasma agar terapi lebih spesifik sesuai jenis kuman penyebab," tutupnya. (Asp).

Baca Juga

Sandiaga Pantau Dampak Kasus Pneumonia di China ke Sektor Pariwisata Indonesia

Sentimen: negatif (99.2%)