Sentimen
Negatif (76%)
6 Des 2023 : 18.31
Informasi Tambahan

Hewan: Gajah

Kab/Kota: Yogyakarta

Tokoh Terkait

Warga Yogyakarta Gelar Larung Sukerta Sebagai Respon Pernyataan Ade Armando Soal Dinasti Politik

7 Des 2023 : 01.31 Views 3

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Warga Yogyakarta Gelar Larung Sukerta Sebagai Respon Pernyataan Ade Armando Soal Dinasti Politik

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan kontroversial Ade Armando tentang praktik Dinasti Politik di Yogyakarta semakin melebar. Warga kota Yogyakarta sampai menggelar Larung Sukerta Sungai Gajahwong , Gambiran, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Selasa (5/12/2023) kemarin. 

Larung Sukerta digelar oleh komunitas budaya bernama Patembayan Nusantara. Larung Sukerta sendiri merupakan tradisi turun temurun yang dimaksudkan sebagai pembersihan dari 'pengaruh jahat' Ade Armando. 

Koordinator Larung Sukerta, Pedro Indarto menjelaskan jika kegiatan ini sebagai respon terhadap pernyataan Ade Armando tentang sistem pemerintahan di Yogyakarta. 

"Prosesi awal, kami melakukan suluk dan tetembangan dilanjutkan turun ke Kali Gajah Wong. Diiringi prosesi tarian dan ditutup dengan larungan. Terdapat persofinikasi pemikiran Ade Armando, pemikiran itu dinilai akan membawa Jogja menjadi tidak asyik," ujar kata Pedro dikutip dari Radae Jogja pada Rabu (6/12/2023). 

"Makanya cara kami laku budaya menggelar Larung Sukerta , melarung kedunguan pola pikir Ade Armando," sebutnya. 

Dia menyebutkan cara ini sebagai bentuk perlawanan kepada Ade. Selain itu, dia berharap Ade dapat dilapirkan ke pihak berwajib. 

"Kami melawan dengan cara kami. Lawan Ade Armando, jika perlu laporkan sesuai dengan regulasi yang ada," tandas Pedro.

Prosesi dimulai dengan menyalakan dupa. Seorang menggunakan foto Ade dengan kostum aneh. Tidak hanya itu fotonya juga diletakkan di tong sampah. 

Peserta tersebut kemudian sempat diarak oleh beberapa orang yang mengenakan baju putih dengan berbagai hiasan sebelum ke sungai. 

Sosok yang mengenakan topeng Ade Armando saat sampai di sungai mulai meronta-ronta dan meminta pengampunan. 

Dia lalu menari seakan roh jahat telah meninggalkan tubuhnya. Acara diakhiri dengan tabur bunga diiringi lantunan doa. (Elva/Fajar).

Sentimen: negatif (76.2%)