Sentimen
Netral (65%)
6 Des 2023 : 08.43

Tren Pasar Modal Saat Tahun Pemilu, Ini Kata OJK

6 Des 2023 : 08.43 Views 3

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Tren Pasar Modal Saat Tahun Pemilu, Ini Kata OJK

KNews.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penghimpunan dana di pasar modal pada 2024 tidak berubah. Anggota Dewan Komisioner OJK Inarno Djajadi mengatakan target penghimpunan dana di pasar modal sebesar Rp 175 triliun hingga Rp 200 triliun.

Menurut Inarno, pemilihan umum (Pemilu) tahun depan akan berlangsung kondusif. “Terkait outlook tren penghimpunan dana pemilu, ini kita tetap optimis di 2024 tentunya tapi kami tetap konservatif,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual.

Inarno memaparkan optimisme yang perlu disikapi dengan konservatif tersebut juga berdasarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari IMF dan world bank yang merevisi kebawah pertumbuhan ekonomi global.

“Pemerintah sendiri sedikit sekali revisi ke bawah tahun lalu untuk 2024 menjadi 5,2% dari yang sebelumnya 5,3%. Dalam menargetkan tahun ke depan target kita sama dengan tahun lalu antara Rp 175 triliun-Rp 200 triliun,” tuturnya

Inarno mengungkapkan, penghimpunan dana di pasar modal selama 2023, hingga November masih relatif tinggi, yaitu sebesar Rp 230,59 triliun dengan emiten baru sebanyak 74 emiten. Jumlah itu telah memenuhi capaian target pada 2023.

Rinciannya, penghimpunan dana di pasar modal hingga bulan lalu berasal dari 71 perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sebesar Rp 52,99 triliun, serta 21 penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue sebesar Rp 50,99 triliun.

Kemudian, dari 11 penerbitan efek bersifat utang atau sukuk (EBUS) senilai Rp 10,47 triliun dan 94 penawaran umum bersama (PUB) EBUS tahap I, II, dan seterusnya sebesar Rp 116,14 triliun.

Selain itu, masih ada 96 perusahaan yang antre dalam pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp 41,11 triliun, yang di antaranya merupakan rencana penawaran 64 emiten baru.

“Lima di antara 64 emiten baru ini memiliki nilai indikasi di atas Rp 500 miliar. Ini indikasi awal untuk tahun 2024, meski masih harus melihat kondisi global,” pungkasnya.  (Zs/CNBC)

Sentimen: netral (65.3%)