Sentimen
Positif (93%)
5 Des 2023 : 21.27
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jabodetabek

Partai Terkait

Hary Tanoe Sebut Parpol Pengusung Ganjar-Mahfud Tak Pernah Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

6 Des 2023 : 04.27 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Hary Tanoe Sebut Parpol Pengusung Ganjar-Mahfud Tak Pernah Bahas Bagi-bagi Kekuasaan

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo atau HT menyebutkan bahwa kerja sama politik empat partai pengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD tidak pernah bicara bagi-bagi kekuasaan.

Hal itu disampaikannya di hadapan para pimpinan pondok pesantren dan dewan kemakmuran masjid seluruh Jabodetabek, di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2023) malam.

Mulanya HT menyinggung kerja sama politik empat partai, yakni PDI-P, Perindo, PPP dan Hanura untuk mengusung Ganjar-Mahfud adalah demi mewujudkan kebesaran dan kemajuan Indonesia ke depan.

Baca juga: Sebelum Diperiksa, Aiman Mengaku Serahkan Bukti ke Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud

"Jadi pada waktu kami memutuskan, pilihannya jatuh kepada Ganjar-Mahfud, terus mengabdi. Saya sih enggak ada istilah koalisi, tapi lebih tepatnya kerja sama politik," ucap HT saat berpidato di acara tersebut.

Setelah itu, ia mengeklaim kerja sama politik yang dirintis empat partai itu tidak bicara mengenai bagi-bagi kekuasaan.

"Kerja sama politik empat partai, Partai Perindo, ada tentunya partai PDI Perjuangan, Partai Hanura, PPP itu tidak melibatkan pembicaraan bagi bagi kekuasaan," tutur HT yang diiringi tepuk tangan hadirin.

Menurutnya, pembicaraan soal siapa saja sosok yang akan mengisi pemerintahan, baru akan dilakukan jika Ganjar-Mahfud resmi terpilih.

Baca juga: Sebelum Diperiksa, Aiman Mengaku Serahkan Bukti ke Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud

Namun, dia menyebut hal itu dengan istilah duduk bersama mencari anak bangsa yang layak mengisi jalannya pemerintahan.

"Tentunya paslon kita, yang kita usung, nanti ketika menang di kontestasi pilpres, baru kita duduk bersama mencari tentunya anak-anak bangsa yang cocok duduk di pemerintahan," ungkapnya.

"Bukan karena perkawanan, bukan karena ikatan, siapa yang cocok di sini, di mana. Tapi karena kita ingin membangun Indonesia seperti yang kita cita-citakan," lanjut dia.

-. - "-", -. -

Sentimen: positif (93.8%)