Terduga pembunuh seorang pria bernama Nicholas Simbolon dan 3 gelandangan di Los Angeles County, Amerika Serikat, telah ditangkap. Belum diketahui motif pembunuhan ini.

Dilansir NBC News, Senin (4/12/2023), tersangka pembunuhan yang diidentifikasi bernama Jerrid Joseph Powell (33) itu ditangkap oleh Kepolisian Los Angeles County pada Kamis (30/11) waktu setempat di area Beverly Hills. Pelaku ditangkap terkait pembunuhan Simbolon yang terjadi pada Selasa (28/11) waktu setempat.

Sheriff Los Angeles County, Robert Luna, menyatakan Powell ditangkap atas tuduhan pembunuhan dan perampokan setelah kepolisian setempat mengidentifikasi kendaraan yang digunakan dalam pembunuhan Simbolon. Dia ditangkap setelah dicegat polisi di lampu merah setempat.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luna mengatakan bahwa kepolisian menduga Powell membuntuti Simbolon sejauh 19 kilometer dari stasiun pengisian kendaraan listrik ke kediamannya di San Dimas. Powell disebut merampok 'beberapa barang pribadi' milik Simbolon sebelum menembaknya dan kabur dari lokasi.

Tidak disebutkan apa saja barang pribadi yang dirampok dan besaran nilai dari barang-barang tersebut.

Simbolon merupakan seorang pegawai distrik setempat selama tujuh tahun. Dia pernah bekerja sebagai analis sistem bisnis di pengadilan tinggi setempat, dan sempat bergabung staf IT pada kantor kepala eksekutif, tepatnya sebagai analis sistem utama, tahun 2019 lalu.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam pernyataannya telah memastikan bahwa Nicholas Simbolon yang menjadi korban pembunuhan di AS itu bukanlah seorang warga negara Indonesia (WNI). Disebutkan Kemlu bahwa dia berstatus warga negara AS.

"Almarhum bukan WNI, (warga negara) AS," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Lalu Muhammad Iqbal, saat dihubungi, Minggu (3/12).

Selain membunuh Simbolon, Powell juga diyakini telah menghabisi nyawa tiga orang gelandangan di area Los Angeles. Pembunuhan itu terjadi dalam tiga insiden terpisah.

Kepolisian Los Angeles, Michel Moore, mengatakan bahwa pihaknya berhasil mencocokkan mobil yang digunakan Powell, yang terlihat dalam rekaman CCTV dari pembunuhan Simbolon pada 28 November lalu, dengan mobil yang diidentifikasi dikemudikan oleh tersangka pembunuhan tiga gelandangan.

Sebuah pistol yang ditemukan di dalam mobil itu, sebut Moore, juga cocok dengan senjata yang digunakan dalam pembunuhan tiga gelandangan. Moore mengatakan bahwa kasus ini memiliki 'serangkaian keadaan yang membingungkan'.

Pembunuhan ketiga gelandangan itu terjadi pada Minggu (26/11), Senin (27/11) dan Rabu (29/11) waktu setempat. Sementara pembunuhan Simbolon terjadi pada Selasa (28/11) waktu setempat.

Selain Simbolon, ketiga gelandangan yang menjadi korban pembunuhan oleh Powell semuanya berjenis kelamin laki-laki. Ketiga gelandangan itu, sebut Moore, sedang tertidur di area-area terbuka -- seperti gang atau trotoar -- ketika ditembak hingga tewas oleh Powell.

Lebih lanjut, Moore mengungkapkan bahwa salah satu gelandangan dibunuh 'secara brutal dan kejam' ketika sedang tertidur di sofa dan satu gelandangan lainnya dibunuh saat sedang bersandar pada dinding. Gelandangan ketiga, sebut Moore, ditembak mati ketika sedang tertidur di trotoar.

Motif pembunuhan ketiga gelandangan itu belum diketahui secara jelas.