Penyerahan Alokasi DIPA dan TKD 2024 Provinsi Jawa Barat, Diharapkan Menjadi Acuan Bagi Para Pimpinan Instansi
JabarEkspress.com Jenis Media: News
JABAR EKSPRES, MAJALENGKA– Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin didampingi oleh Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat Heru Pudyo Nugroho, menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran (TA) 2024 di Lantai II Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Majalengka pada Jumat, 1 Desember 2023.
Acara ini sekaligus sebagai simbol dari dimulainya pelaksanaan APBN Tahun 2024. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan Penyerahan DIPA Petikan dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) dilaksanakan simbolis secara digital pdengan penekanan touch screen oleh Pj. Gubernur selaku wakil pemerintah pusat di Daerah sebagai penanda penyampaian data alokasi DIPA Petikan dan Alokasi TKD Tahun 2024 secara digital kepada Kepala Satuan Kerja dan Kepala Daerah di lingkup Provinsi Jawa Barat.
Baca juga: Penjualan Langsung Kampoeng Rajoet Binong Jati Bandung Menggeliat
Pj. Gubernur menyampaikan amanat Presiden RI pada kegiatan penyerahan DIPA dan TKD Tahun 2024 di Istana Negara yang telah dilaksanakan di Istana Negara tanggal 29 Nopember 2023, terkait fokus kebijakan APBN Tahun 2024.
“DIPA satuan kerja dan Daftar Alokasi TKDD merupakan dokumen APBN yang sangat penting untuk menjadi acuan bagi para Pimpinan Instansi Vertikal Kementerian/Lembaga dan kepala daerah dalam melaksanakan berbagai program pembangunan secara kolaboratif, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Proses penyusunan sampai penetapan APBN Tahun Anggaran 2024 secara keseluruhan dapat dilaksanakan tepat waktu dan relatif lancar. Hal tersebut tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak,” ujarnya.
Perkembangan Ekonomi 2023 dan Proyeksi 2024
Di tengah gejolak ekonomi global dan geopolitik yang menyebabkan: volatilitas harga komoditas, inflasi dan kenaikan suku bunga negara maju, tekanan arus modal dan nilai tukar, serta terjadinya El Nino yang mempengaruhi harga pangan; Kinerja ekonomi tetap terjaga baik dengan pertumbuhan sekitar 5 persen selama 8 kuartal dan inflasi terjaga rendah dan stabil.
“Keseimbangan eksternal juga terjaga dengan kinerja neraca perdagangan surplus dan transaksi berjalan dengan baik. APBN 2024 disusun dengan asumsi indikator makro yang optimis namun tetap waspada terhadap dinamika yang akan terjadi,” ungkap Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat, Heru Pudyo Nugroho.
Sentimen: positif (99.4%)