Sentimen
Positif (98%)
3 Des 2023 : 19.11
Informasi Tambahan

Institusi: UNPAD, Institut Pertanian Bogor

Kab/Kota: Bogor, Pandeglang, Serang

Tokoh Terkait

Milad Bersama dan Pengukuhan Pengurus Salakanagara Institute

3 Des 2023 : 19.11 Views 3

Antvklik.com Antvklik.com Jenis Media: News

Milad Bersama dan Pengukuhan Pengurus Salakanagara Institute

Antv – Gagasan pendirian Salakanagara Institute lahir dari sebuah diskusi berbagai elemen masyarakat dimana didalamnya terdiri dari unsur Alumni Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala), Keluarga Mahasiswa Pandeglang (Kumandang) dan Ikatan Mahasiswa Banten (IMB). Diskusi sering dilakukan di sebuah tempat yang Bernama Puri Salakanagara.

Puri Salakanagara merupakan tempat persinggahan Tryana Sjamun seorang pedagang berjiwa sosial kelahiran Kabupaten Pandeglang - Banten, dibangun sejak tahun 1979.  

Puri Salakanagara merupakan sebuah tempat yang asri, sarat dengan cerita serta sejarah, karena ditempat inilah Tryana Sjamun selalu mengajak untuk berdiskusi membahas berbagai macam persoalan, sehingga turut membentuk karakter serta pemikiran setiap orang yang berada dilingkungannya agar memiliki jiwa altruisme dalam kehidupan bermasyarakat.

Salakanagara Institute adalah Lembaga dengan badan hukum Yayasan Kajian Sosial Salakanagara yang didirikan pada tanggal 14 Agustus Tahun 2023.

Pengukuhan Badan Pengurus Salakanagara Institute dilaksanakan pada tanggal 25 November 2023 oleh Tryana Sjamun selaku pendiri dan Ketua Pembina Salakanagara Institute.

Salakanagara diambil dari nama kerajaan yang diyakini merupakan kerajaan tertua di Indonesia dan diperkirakan berdiri sejak tahun 130 – 168 Masehi dengan raja pertamanya yaitu bernama Dewawarman.  

Salakanagara Institute sebagai wadah pemikiran dan pergerakan yang memiliki semangat untuk mengangkat serta memajukan harkat, martabat dan drajat hidup manusia melalui berbagai sektor kehidupan dengan berpedoman pada nilai-nilai lokal yang bersifat universial.

Untuk mewujudkan cita-citanya, Tryana Sjamun menyampaikan pesan, arahan dan juga pandangannya agar Salakanagara Institute untuk selalu:

• Melihat, mendengar serta menulis tentang kondisi dan relasi masyarakat pada umumnya yang  berkenaan dengan kehidupan keseharian termasuk pendidikannya.

• Memikirikan jalan keluar serta pemecahannya, baik sacara langsung atau tidak langsung.

• Meneliti dan mengkaji pemahaman masyarakat menyangkut hak dan kewajiban mereka di era alam demokrasi saat ini dan perkembangannya dimasa yang akan datang.

• Mendesiminasikan atau Menyebarluaskan pemahaman keagamaan yang damai, ramah dan moderat serta toleran ditengah kehidupan masyarakat yang majemuk.

•Memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya moral kehidupan bersama, atas dasar mana diharapkan antara lain tumbuhnya azas kesalehan sosial.  
 
Dalam menjalankan organisasinya Salakanagara institute berpedoman pada nilai-nilai lokal yang bersifat universal diantaranya:

- “Ulah loba laga lamun tacan bisa nyieun lagu” yang memiliki arti untuk berbuat kita harus punya bekal, baik ilmu, keahlian maupaun harta.  

- “Hirupmah kudu ka bale ka balendongan” (selain menguasai dasardasar agama kita harus bisa bergaul)

- “Lamun hirup keur susah ulah cicing dinu poek” (kalau hidup sedang susah jangan berdiam ditempat yang gelap)
 
Salakanagara Institute berkolaborasi dengan lembaga dan unit kegiatan yang sudah ada diantaranya Yayasan Saija Adinda dan Yayasan Sumur Tujuh yang juga didirikan oleh Tryana Sjam’un dan kawan-kawan.

Pada tahun 1980an, atas dasar kenyataan bahwa Kabupaten Lebak merupakan daerah yang masuk kategori daerah tertinggal dalam hal pembangunan baik fisik, material, mental dan spiritual termasuk pembangunan Pendidikan maka dibangunlah Perpustakaan Umum Bernama Saijda Adinda.

Nama Saija Adinda diambil dari cerita legenda yang ada di masyarakat Lebak. Walaupun hanya merupakan cerita Multatuli dalam Max Havelaar tapi tokoh tersebut menggambarkan heroisme dalam membebaskan diri dari belenggu keterbelakangan untuk menjadi mandiri. Pengabdian nama Saija Adinda diharapkan dapat turut membebaskan Lebak dari keterbelakangan.

Perpustakaan Saija Adinda diresmikan oleh Ibu Rachmi Hatta pada tahun 1987 diatas lahan dan bangunan milik Trisula yang disewa oleh Yayasan.

Keberadaan Saija Adinda mendapat sambutan dan tanggapan yang antusias dari kalangan masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Kemudian Yayasan Sumur Tujuh atau dikenal dengan Yastu didirikan pada tanggal 16 Mei Tahun 1987.

Yayasan Sumur Tujuh merupakan manifestasi dari rasa keprihatinan pendiri terhadap kondisi kehidupan masyarakat yang sulit untuk keluar dari lingkaran kemiskinan dan kebodohan.

 Oleh karena itu melalui Yastu dibentuk Lembaga Pendidikan Madrasah Tsanawiah dan Madrasah Aliyah Attaqwa yang berlokasi di

Kampung Kadumerak Kecamatan Karangtanjung Kabupaten PandeglangBanten. Selain itu direncanakan juga untuk mendirikan Sekolah menengah Kejuruan atau SMK.  

Ada cita-cita atau harapan besar dari Salakanagara Institute untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan maka perlu peningkatan kualitas Pendidikan diantaranya dengan cara membentuk Lembaga Pendidikan Tinggi atau pendidikan vokasi sebagai sarana untuk menyelesaikan permasalahan sumber daya manusia di tanah para jawara dan ulama.  

Milad bersama dan pengukuhan pengurus Salakanagara dihadiri kurang lebih 100 orang termasuk para tokoh, cendekiawan Banten  dan kolega Tryana Sjam’un. Tokoh yang hadir antara lain:

1. Prof. Dr. suganda Priyatna, Guru Besa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.
2. Prof. Dr. Doddy Nandika Guru Besar Institut Pertanian Bogor.
3. Prof. Dr. Lili Romli, M. Si, Peneliti Senior LIPI.
4. Dr. Mukhlis Yusuf, M. BA., CEO ANTARA 2007-2012
5. Dr. Abdul Malik, Rektor Universitas Serang Raya
6  Imamuddin Sahabat, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Banten
 
Adapun susunan Badan Pengurus Salakanagara yaitu:
Ketua Umum         : Dr. Saefudin, S.Si, M.Si
Ketua I                 : Dr. Dase Erwin Juansah, S.Pd, M.Pd
Ketua II                : Tubagus Iwan Ridwan, S.AB, M.AB 
Sekretaris Umum   : Sunandar, SH, M.Si
Sekretiaris I          : Herdy Wibawa, S.Sos
Sekretaris II          : Asep Saepul, S.Pd
Bendahara Umum  : Dra. Kurniasih, M.Si
Bendahara I          : Windu Iwan Nugraha, SH, MM
Bendahara II         : Yefi Rendra Herdiana, SE

Sentimen: positif (98.5%)