Sentimen
Negatif (99%)
3 Des 2023 : 05.23
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Menteng, Solo

Partai Terkait

Pendukung Prabowo-Gibran Diminta Abaikan Fitnah: Jawab Saja dengan Senyum

3 Des 2023 : 05.23 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Pendukung Prabowo-Gibran Diminta Abaikan Fitnah: Jawab Saja dengan Senyum

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, memohon kepada pendukung pasangan Prabowo-Gibran agar tidak terprovokasi oleh narasi fitnah yang ditujukan kepada pasangan tersebut.

"Pesan Pak Prabowo semua tuduhan mungkin ejekan, mungkin apa saja, jawab saja dengan senyum," kata Muzani di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis.

Muzani tidak merincikan secara detail narasi fitnah apa yang sedang beredar di tengah masyarakat yang menyudutkan pasangan Prabowo-Gibran. Menurut Muzani, membalas narasi fitnah dengan fitnah hanya akan menciptakan situasi politik yang tidak sehat.

Jika pemilu hanya menjadi ajang menyebarkan fitnah, kata dia, perpecahan di tengah masyarakat dapat terjadi dengan mudah. Padahal, setelah pemilu berakhir, seluruh masyarakat diharapkan dapat kembali bersatu mendukung pemerintah yang sah.

Muzani memastikan bahwa jika Prabowo terpilih, Ketua Umum Partai Gerindra itu tidak hanya akan melindungi pendukungnya. "Pak Prabowo berjanji jabatan ini untuk melindungi seluruh bangsa Indonesia dan seluruh tumpah tanah Indonesia," tambahnya.

Pada Senin, 13 November 2023, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Hasil pengundian dan penetapan nomor urut menunjukkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dengan jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Politisi Senior PDIP Singgung Istri Jokowi

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyatakan rasa sakit hati terkait pernyataan Iriana Jokowi yang mengekspresikan kekecewaannya karena suaminya dihina sebagai petugas partai. Pernyataan tersebut dipersepsikan sebagai pemicu perpisahan keluarga Jokowi dengan PDIP.

Rudy menyatakan bahwa istilah "petugas partai" seharusnya diartikan sama dengan "petugas rakyat." "Lah saya agak sakit hati karena Bu Iriana menyampaikan bahwa kecewa dengan Pak Jokowi dihina sebagai petugas partai," ujarnya di Jakarta Selatan pada Rabu.

Meskipun demikian, Rudy menilai bahwa sikap Iriana yang merasa kecewa adalah hal yang wajar, terutama mengingat Iriana tidak hadir ketika ibunda Jokowi, Sudjiatmi, meninggal pada 20 Maret 2020. "Kalau saya menilainya biasa dengan Bu Iriana kok. Mbak Mega itu kan bukan siapa-siapa. Wong mertuanya (ibunda Jokowi) meninggal aja enggak ngelayat kok," tambahnya.

Rudy mengklaim bahwa narasi yang diungkapkan di media tidak mencerminkan kejadian di dalam rumah tangga Iriana. "Ibunya Pak Jokowi meninggal dunia aja (Iriana) enggak melayat kok, sampai tahlilan terakhir seribu hari enggak hadir," katanya.

Menanggapi kurangnya penghormatan terhadap mertuanya, Rudy menyatakan bahwa tidak perlu merasa sakit hati. "Itu ya wajar bagi saya wong mertuanya sendiri aja tidak dihargai dihormati, yang membesarkan Pak Joko Widodo yang bisa menjadi presiden. Kalau Pak Joko Widodo enggak jadi presiden kan juga tidak jadi ibu negara," jelasnya memungkasi.***

Sentimen: negatif (99.8%)