Sentimen
Positif (98%)
2 Des 2023 : 06.52
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: UIN

Partai Terkait

Indikator Politik: Strategi Menyerang PDIP Membuat Pendukung Jokowi Pindah ke Prabowo

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

2 Des 2023 : 06.52
Indikator Politik: Strategi Menyerang PDIP Membuat Pendukung Jokowi Pindah ke Prabowo

PIKIRAN RAKYAT - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyatakan bahwa strategi menyerang yang dilakukan oleh PDI Perjuangan (PDIP) turut membantu eksodus basis pendukung Joko Widodo (Jokowi) dari kubu Ganjar Pranowo pindah ke Prabowo Subianto.

"PDIP dengan strategi attacking-nya secara pasti, meskipun mungkin tidak disadari, turut membantu eksodus (pindahnya secara besar-besaran) basis (pendukung) Pak Jokowi dari Ganjar ke Prabowo karena basis pendukung Ganjar sebagian besar adalah loyalis Pak Jokowi," ujar Burhanuddin di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Menurut Burhanuddin, strategi menyerang PDIP justru mempermulus dan mempercepat proses migrasi pendukung Jokowi ke kubu Prabowo Subianto. Ganjar Pranowo, awalnya dianggap putra mahkota Jokowi, kini mengalami eksodus pendukung.

"Karena bagaimanapun, Mas Ganjar ini awalnya putra mahkota Pak Jokowi. Tapi kemudian ada perbedaan rute, dan itu mempercepat proses eksodus," tambahnya.

Burhanuddin mencatat adanya penurunan suara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dari 36 persen ke 24 persen berdasarkan survei yang dikeluarkan oleh Polling Institute. Ia menyatakan bahwa, dari tiga pasangan calon, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diunggulkan untuk lolos ke putaran kedua Pilpres.

"Yang belum pasti adalah siapa yang mendampingi Prabowo-Gibran kalau misalnya Prabowo gagal mendapatkan magic number 50+1 (persen)," ungkapnya.

Burhanuddin melanjutkan bahwa pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memiliki potensi besar untuk menyaingi elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada putaran kedua Pilpres, asalkan elektabilitas Prabowo tidak naik lagi.

"Itu pun dengan syarat kalau Pak Prabowo elektabilitasnya tidak naik lagi," tandasnya.

Baca Juga: Istana Klarifikasi Kesaksian Agus Rahardjo Soal Jokowi Minta Perkara Setya Novanto Dihentikan

Elektabilitas Prabowo-Gibran Terus Terkerek

Sebelumnya, sejumlah survei menyebut terjadi peningkatan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran, salah satunya adalah survei terkini Polling Institute. Survei terbaru dari Polling Institute menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di posisi puncak, mengungguli pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Peneliti Polling Institute, Kennedy Muslim, menjelaskan hasil survei yang dilakukan pada tanggal 15-17 November 2023. Menurutnya, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran mencapai 43,2 persen, sementara pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud masing-masing berada di angka 24,3 persen dan 24,1 persen.

"Jika dibandingkan dengan survei pada akhir Oktober, elektabilitas Prabowo-Gibran mengalami peningkatan signifikan sekitar 7 persen. Saat itu, pasangan ini memiliki elektabilitas sebesar 36,2 persen," kata Kennedy dalam paparannya.

Tak hanya itu, elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin juga mengalami peningkatan sekitar 4 persen dari survei Oktober yang mencatat angka 20,2 persen.

Peningkatan elektabilitas Prabowo-Gibran disebut menjadi sorotan utama, menunjukkan respons positif dari masyarakat terhadap pasangan ini. Meskipun demikian, Kennedy juga menyoroti bahwa persaingan masih tetap ketat, dan hasil akhir Pilpres 2024 masih menjadi tanda tanya.

"Pasangan Prabowo-Gibran mengalami peningkatan yang signifikan, tapi kita juga harus melihat perkembangan lebih lanjut. Persaingan tetap sengit, dan banyak hal dapat terjadi hingga pemungutan suara nanti," tambahnya.***

Sentimen: positif (98.1%)