Sentimen
Negatif (100%)
30 Nov 2023 : 03.43
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Ibadah Umroh

Kab/Kota: Madinah, Mekah, Palu

Kasus: penganiayaan

Partai Terkait

Saya Bangga Bersahabat dengan Eggi Sudjana Berikut Catatan Pendek

30 Nov 2023 : 03.43 Views 2

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Saya Bangga Bersahabat dengan Eggi Sudjana Berikut Catatan Pendek

Oleh : Damai Hari Lubis – Eks Kadivhum PA. 212
Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212

KNews.id – Ketika banyak sumpah serapah disampaikan kepada rezim yang bercokol di istana , baik secara kata – kata untaian halus, kasar di berbagai media sosial bahkan sampai dengan cacian hukum kepada Jokowi sang Penguasa Utama sementara istana.

Nah dalam ruang cacian hukum inilah Dr. H. Eggi Sudjana, SH.,MH. Turut serta menggunakan hak – nya mencaci para pemimpin penguasa melalui ranah hukum yang ditampung oleh banyak media mainstream publik, dan atau media konvesional, salah satunya televisi dan media berita online bahkan Eggi, terbiasa melampiaskan kemarahan hukumnya melalui beberapa kali gugatan ” Jokowi Ijasah Palsu “, oleh karena gejala – gejala yang ada pada sosok kepribadan Jokowi memang banyak paling tidak ada sesuatu hal ditengarai, memiliki misteri yang Ia sembunyikan dalam – dalam.

Sehingga dalam catatan argumentatif hukum kami, ” penyidik dan JPU ber- konspirasi dengan kolega penegak hukum mereka, yakni Majelis Hakim Mahkamah PN. Surakarta , untuk melakukan praktek kriminlisasi, lalu ‘ bersepakat ‘, menghukum Bambang Tri Mulyono/ BTM dan Gus Nur/ GN tanpa pernah mereka para penegak hukum melihat, memegang ijasah asli Jokowi, namun sepakat sejak awal, Penyidik langsung menahan dan penjarakan BTM & GN, lalu dilanjutkan dengan rasa ” dendam ” karena terpojok alat bukti hukum kepalsuan ijasah milik Joko Widodo/ Jokowi Presiden RI. dari tuduhan BTM.

Maka JPU menuntut penjara 10 tahun bagi kedua aktivis pejuang namun nyata pesakitan ( disakiti ) , lalu majelis hakim dengan gagahnya bermodalkan ketuk palu, oleh sebab tersinggung karena ” tuan-nya di Istana dilecehkan ” walau kuat tuduhan BTM memenuhi unsur – unsur hukum, lalu yang seharusnya menjadi Wakil Tuhan dimuka bumi, me- replika – kan penganiayaan melalui pembacaan putusan dengan sanksi hukuman masing – masing ( splitsing ) vonis 6 tahun penjara.

Penulis, bukan takut lalu melarikan diri dari Eggi, ketika di sekitaran 15 tahun yang lalu, di lobbi hotel Malaysia, seorang jurnalis Malaysia, yang awalnya ditolak oleh resepsionis ketika ingin bertemu Eggi ( incognito Guest hotel ) atau menjaga kerahasiaan tamu, namun tanpa janji ( terkait privellege ). Lalu penulis pun bertanya, ” kenapa, dan ada apa ingin bertemu dengan Eggi ? ”

Lalu sang jurnalis menceritakan bahwa dia dengar info, bahwa Eggi hadir dan menginap di hotel tersebut, dia ingin bertemu karena Eggi adalah orang terkenal, bahkan Eggi termasuk pribadi yang masuk ” kategori ” orang muslim yang membahayakan kepentingan Yahudi atau dalam tanda kutip “Amerika”, sehingga harus diwaspadai oleh ” agen ” mereka di Indonesia. Lalu penulis yang sama – sama Advokat dan berjuang dengan Eggi dan para advokat lainnya ” meluluhlantakan Peradi yang sebelumnya arogan serta berdiri sendiri mengangkang “, dan saat itu sama – sama sebagai peserta undangan masyarakat hukum se-asia tenggara, Penulis pun akhirnya mempertemukan sang jurnalis kepada sang sahabat Eggi.

Sehingga penulis yang tahu Eggi dimusuhi oleh Bangsa kaum Yahudi ( jewish) , justru penulis menyimpulkan ” tidak keliru “, inilah sosok seorang sahabat yang perlu ditemani dan dikembari dalam giat dan juang “.

Penulis pernah karena takdir, tanpa saling tahu dan tanpa janji, bertemu Eggi di kota Suci Mekah pada tahun 2018, selain tujuan beribadah umroh, penulis tentu rindu kepada sang ulama asset muslim dunia Habieb Riziek Shihab atau IB.HRS. Sang the great leader, yang ” kebetulan Sang Imam ” meluncur ke Madinah lalu bertemu Penulis disebuah gate Masjid Nabawi.

Lalu ketika kembali bertemu, dengan Sang Ulama musuh dari ” rezim jahat ” tanah air, beliau menyampaikan, ” Eggi juga ada “, lalu penulis dan Eggi pun saling kontak dan mudah bertemu karena kebetulan sama – sama menginap di zam – zam tower lain lantai.

Saat bertemu, dengan Eggi, dia Eggi minta tolong, agar Sang Imam yang sama – sama ( Eggi dan penulis adalah pencinta Beliau ), mengutarakan keinginan Wakapolri saat itu ( 2018 ) ingin bertemu dengan IB. HRS. Lalu penulis pun mengatur pertemuan setelah sang Imam Besar setujui, maka kami ( Eggi dan penulis ) atur lokasi, pukul dan waktunya. Namun Penulis membatalkan pertemuan dengan mengirim pesan pendek melalui WA kepada Sang Imam, bahwa, ” pertemuan besok, saya tidak hadir, karena saya takut “.

Hal pembatalan ini tanpa diketahui oleh Eggi apa alasan yang sebenarnya, sekalipun setiba Beliau Sang Imam kembali pulang ke tanah air, pada 10 Nov 2000. Lalu dikriminilisasi, Eggi belum tahu bahwa pembatalan pertemuan pada 2018. Eggi baru tahu alasannya pada 2021 bahwa peristiwa pertemuan, dulu dengan wakapolri adalah penulis yang membatalkan oleh sebab faktor khawatir akan keselamatan Beliau, dan akan menyasar ke kami berdua, adapun pesan pendek saya subtansinya adalah ” karena takut terpintas bayangan kematian almarhum aktivis Kontras Munir “.

Walau Kami sering bertengkar, dikarenakan Eggi yang tidak jarang berkepribadian dengan pola ” tidak tegas atau tidak enakan, sungkan menolak permintaan orang yang ingin bergabung namun identitasnya ” tidak jelas atau diragukan “, namun dibelakang penulis yang disuruh ” membuang oknum individu tidak jelas ” dimaksud.

Ibarat pasal kedua, seloroh Eggi ” ketika komandan bersalah, selalu benar sesuai kembali kepada ayat 1 “.

Sehingga kadang bahkan sering, membuat capek penulis dalam menjalankan agenda giat juang, amat membuang enerji, maka beberapa kali ” tus lalu bung ” ( Tusbung ) dalam persahabatan, namun saling menyapa dan kembali bersahabat.

Dilain hal seorang Eggi lumayan ” ego “, karena faktor Ego nya inilah, kadang dirinya memang pantas dipesan untuk terus ” ditempel ” oleh Penulis. Karena berlatar belakang Sang ” Pemesan “, punya rasa sayang kepada seorang Eggi, Eggi yang punya gelar dari pemberi pesan sebagai BES is the BEST. Lalu hakekatnya, Ia, Eggi adalah merupakan salah seorang asset muslim bangsa di negara tercinta Indonesia.

Tapi setelah banyaknya fenomena gejala – gejala perilaku ( attitude ) ganjil sejak dimulainya reformasi 1998, ditambah dampak akibat reformasi mental 2014 – 2023 yang justru dirasakan cukup ” merusak mental “, maka terdapat sebuah ego Eggi yang ” amat transparan “, namun sebenar – benarnya sebuah kewajaran dalam batasan normal, ketika beberapa orang junioren- nya yang jeblok ilmu, serta cacat nalar, syicopan ( penjilat ), namun realitas memimpin sebuah insititusi negara. Termasuk banyak para yunioren-nya duduk di legislatif di HMI, terpilih karena faktor ” rahasia umum “.

Namun nampak Eggi ” pantang bermain “, maka dirinya selalu gagal dan gagal, yang seharusnya dirinyalah salah seorang yang pantas duduk di ” kursi terhormat ” tersebut, bahkan di dalam Istana.

Sekali lagi penulis katakan , dirinyalah salah seorang yang ” pantas ” membantu bangsa ini, Ia jago retorika ( teori logika dan perumpamaan ) sebagai tanda kecerdasannya, jangan heran karena Eggi mengemas pengetahuan hukumnya, Eggi selalu me- mix dengan mengutip ayat – ayat suci pabrikan Tuhan, walau tentu Eggi sebagai mahluk, memiliki kodratillah atau batasan manusiawi.

Saat kepemimpinan Pahlawan, atau setidaknya Pejuang Advokat, Alm. Indra Sahnun Lubis, sebagai Presiden DPP. Kongres Advokat Indonesia/ DPP KAI, Eggi pernah menjabat Wakil Presiden 1 ( satu ) DPP. KAI dan penulis sebagai Wakil Sekjen 3. Eggi pernah menjadi Ketua Dewan Kehormatan DPP. KAI. Sedangkan Penulis sebagai Sekjen Dewan Kehormatan. Kini Eggi telah membuat wadah advokat sendiri. Sementara penulis tetap dan masih menjabat Sekjen Dewan Kehormatan DPP. KAI.

Eggi sebagai Ketua, TPUA/ Tim Pembela Ulama & Aktivis, beralaskan amanah Sang Imam Besar, dan penulis pernah menjadi Sekjen dan kini tetap bersama, saat ini kembali secara lisan Eggi, penulis melalui siaran yutub dan publis dinyatakan sebagai Koordinator TPUA untuk seluruh Indonesia.

Eggi kemarin 27 November 2023 Di gedung Lippo Rasuna Said, Jakarta Selatan saat pertemuan deklarasi, sebagai preparing dalam agenda ” peperangan ” pra ajang demokrasi 5 tahunan sekali, menghadapi jelang kontestan pemilu pilpres 2024 , Eggi mendapat pengakuan daripada banyak para advokat yang memiliki ” nalar sehat ” dengan cita – cita mulia akan meninggalkan keburukan, dan akan memulai perubahan dari rezim dan sistim yang sakit menuju sitim yang benar dan sehat serta proporsional, dan transparansi, serta tidak suka-suka (diskriminatif) melainkan objektif, profesional dan akuntabel.

Kala gejala dinamika yang akhirnya begitu seramnya saat, oleh sebab fenomena perilaku pemimpin yang implikasinya, berupa gejala – gejala koruptif malah terang benderang di protektif oleh penguasa, sehingga nyata membutuhkan banyak perubahan sistim dan banyak diskresi politik, pembangunan ekonomi & penegakan hukum dan pembangunan sistim hukum serta membutuhkan sistim konstitusi yang tidak overlapp, yang akan dimulai saat kelak diraih kemenangan oleh pasangan akronim AMIN Capres – cawapres ” pasangan pilihan rakyat nalar sehat ” pro perubahan dan telah mengantongi rekomendasi ulama.

Lagi – lagi Eggi dan penulis pun termasuk tamu undangan pilihan ” Beliau ” saat ijtima para ulama di Sentul, 18 Nov 2023. Dan kami sempat bertemu, temasuk memberikan masukan hukum kepada penyelenggara materi/ SC. ( Steering Committee ) tentang dan terkait pointer pakta integritas dari para ulama kepada pasangan AMIN.

Moga – moga, Eggi – Eggi lainnya bermunculan untuk memenangkan dan menjaga, mengawal ( protektif & inovatif ) dan advis bagi AMIN ” agar tetap jaya stabil, dan terus on the track, selalu berada dijalan yang lurus andai perjuangan Anies Baswedan dan Muhaimin, mendapat limpahan rahmat serta anugerah Kuasa Allah SWT. sehingga leadelship AMIN dalam menjalankan hak dan kewajibannya ( tupoksi ) kelak mendapat hakekat baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur bagi seluruh bangsa ini LINTAS SARA, tentunya including kebahagiaan yang didapat wajib dan patut disyukuri oleh seluruh para pendukung AMIN serta para kader serta simpatisan partai yang berkoalisi, Nasdem, PKS dan PKB.

Jika ditakdirkan oleh Allah SWT. Tuhan Seluruh Alam, mendapatkan kursi RI.1 dan RI. 2 di tahun 2024 termasuk kebahagiaan batiniah, seluruh jiwa masyarakat bangsa ini, walau berbeda dalam sosok pilihan, tapi realitas sejatinya secara kebangsaan, kita semua sama – sama sebagai saudara bangsa dan WNI.

Bangsa dan negara ini memang wajib mendapatkan penerangan dari “kegelapan”, sehingga bangsa ini butuh sosok pemimpin baru, pemimpin yang punya integritas istimewa, punya jiwa dan raga sehat, serta tidak korup, maka Eggi memang pure pantas mendapatkan sebuah pengakuan, sebagai sosok yang memiliki ” wajah sarat aura ” perjuangan yang konsisten sejak tahun 1980- an dan konsekuen ( kaffah ) dalam giat juangnya demi membangkitkan semangat juang ummat dan hakekat fungsi penegakan hukum tanah air ” , maka wajar bahkan kepatutan riil eks Ketua HMI MPO, diantara pembuka acara sosok dan figur Eggi ditampilkan sebagai delegasi, mewakili seluruh advokat yang turut hadir dari sabang sampai Merauke, lintas sara dan lintas organisasi saat tim advokasi Capres AMIN ( Anies – Gus Imin ) deklarasi sebagai Tim Hukum Nasinal / THN AMIN/ Anies – Gus Imin, yang terdiri dari para individu dari kelompok cendikiawan – cendikawati hukum dan aktivis hukum ( para kaum profesional ), deklair sebagai kebutuhan Pasangan Capres – Cawapres AMIN dibidang advokasi, tentunya sebagai antisipasi dari segudang prediktif agenda kecurangan yang ditengarai akan dilakukan secara sistimatis masiv dan terstruktur , yang akan dimainkan oleh rezim penguasa yang terdiri dari kelompok kecil yang berpengaruh atau individu – individu namun ” berkuasa ( oligarki ) ” atau sebuah kelompok materialistis yang tak bertanggung jawab, demi keuntungan semata.

Sehingga Eggi diabadikan serta Ia saksikan sendiri dan disaksikan dua pasang mata dari Sang Capres dan Cawapres AMIN, yang turut menoleh, melihat sosok bayangan ( profile ) Eggi dalam hitungan menit, berupa rekam jejak sosok pigur yang berbicara, jelas di layar lebar dibelakang panggung , Eggi menyampaikan harapan dan doa serta harapan dan petuah atau moral support ( moral encouragement and advice ), kepada sang Ketua Tim Ses Nasional Hukum AMIN, rekan advokat saat penulis di GNPU ( eks GNPF Ulama ) Ari Yusuf Amir.

Eggi Sang Profesor dan Dr. Akademisi dan profesional ( praktisi hukum ) namun melekat cerminan diri Low profile , tetap berciri aktivis ( jalanan ) sejati, sahabat penulis yang serius layak dihormati, walau dimusuhi rezim hingga dikandangi sebulan lebih, tanpa salah atas dugaan kriminilisasi pada tuduhan peristiwa makar di saat musim kampanye 2019 oleh sebab ketakutan rezim kepada seorang Eggi yang terus bersuara menyampaikan kebebasan berpendapat dan kedaulatan ada ditangan rakyat sesuai konstitusi NRI.

Eggi saat ini dan kelak memang sosok fenomenal yang obsurd dicari penggantinya. Setidak – tidaknya fenomenal bagi kelompok TPUA, dan bagi dua organisasi AAB / Aliansi Anak Bangsa dan KORLABI, Koordinator Pelaporan Bela Islam, Eggi tentu adalah pigur value berharga, dan semoga Eggi sebagai salah seorang anggota dewan penasehat dan penulis sebagai selaku Ketua-nya tetap berharap Eggi yang kami kenal selama in akan terus menjadi panutan sebagai Prof. Dr. H. Eggi Sudjana, S.H., MSi.

Tengsel, satu hari setelah deklarasi THN AMIN

(Zs/NRS)

Sentimen: negatif (100%)