Sentimen
Positif (80%)
30 Nov 2023 : 00.15
Informasi Tambahan

Event: Rezim Orde Baru

Partai Terkait

Nusron Wahid Respons Ucapan Megawati Soal Penguasa Orba: Kegelisahan karena Jokowi Ogah Jadi Alat Parpol

30 Nov 2023 : 00.15 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Nusron Wahid Respons Ucapan Megawati Soal Penguasa Orba: Kegelisahan karena Jokowi Ogah Jadi Alat Parpol

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Nusron Wahid menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut pihak yang baru menjadi penguasa mau bertindak seperti rezim Orde Baru.

Nusron mengatakan bahwa kekuasaan saat ini dibentuk oleh Megawati sendiri selama 10 tahun karena Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 diusung oleh PDIP. Dia lantas bertanya di mana letak kemiripan rezim Orba dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Kekuasaan hari ini itu dibentuk oleh ibu Megawati sendiri selama 10 tahun karena Pak Jokowi itu pada pemilu presiden tahun 2014 diusung oleh PDIP dan diusung ramai-ramai termasuk kami juga mendukung. Dan pada 2019 juga didukung oleh PDIP, kemudian dikatakan mirip seperti Orde Baru saya katakan yang Orde Baru itu siapa. Dan ciri-ciri dan tanda-tanda Orde Baru itu apa?” kata Nusron dalam konferensi pers di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Selasa, 28 November 2023.

Nusron menyebut gaya pemerintahan Jokowi tidak mirip sama sekali dengan watak pemerintahan Orde Baru. Contohnya, kata dia, saat ini kekuasaan menyebar ke banyak partai politik bukan terpusat di satu parpol seperti zaman Orba di bawah kepemimpinan Soeharto.

Baca Juga: Megawati Jengkel Penguasa Mirip Era Orde Baru, Begini Kata Stafsus Jokowi

“Tanda-tanda Orde Baru itu adalah manakala terjadi sentralisasi kekuasaan di tangan satu partai. Dulu zaman Orde Baru kekuasaan itu hanya satu partai. Sekarang apakah ciri-ciri itu ada dalam diri Pak Jokowi? Tidak ada,” ucap Nusron.

“Kekuasaan ini terdesentralisasi oleh berbagai partai. Menko Perekonomiannya dari Golkar. Kemudian, Menteri Aparatur Negara itu dari PDIP,” tuturnya melanjutkan.

Lebih lanjut, Nusron membeberkan ciri-ciri Orba lainnya, yakni intelijen negara digunakan untuk kepentingan menakut-nakuti masyarakat. Dia menyinggung soal adanya pakta integritas salah satu kepala daerah untuk memenangkan calon tertentu di Pilpres 2024.

“Saya tahu kita semua paham dan itu dilakukan oleh pasangan tertentu. Bukan oleh pak Jokowi. Dan kita juga sama-sama tahu bahwa aparatur-aparatur ini berdekatan dengan pihak-pihak siapa,” kata Nusron.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri: Penguasa Itu Mau Bertindak Seperti Waktu Zaman Orde Baru

Nusron mengaku menghormati pernyataan Megawati, dan menganggap ucapan Presiden Kelima RI tersebut sebagai bentuk kegelisahan lantaran Jokowi tidak mau menjadi petugas salah satu partai politik. Menurutnya, Jokowi lebih memilih menjadi petugas negara dan petugas rakyat daripada petugas parpol.

“Saya kira, kami menghormati Bu Mega tapi statement yang disampaikan Ibu Mega itu adalah statement apa namanya statement kegelisahan sebagai orangtua,” kata Nusron.

“Kegelisahan sebagai partai pengusung yang kebetulan sebetulnya berharap supaya pak Jokowi itu dijadikan alat parpol dan petugas parpol tertentu. Tetapi pak Jokowi lebih memilih menjadi petugas negara dan petugas rakyat daripada petugas parpol,” ucapnya menambahkan.

Dengan demikian, Nusron menilai pernyataan Megawati soal kekuasaan saat ini seperti Orba menjadi tidak relevan. Sebab, tidak ada tanda-tanda Orba di era pemerintahan Jokowi.

“Ini namanya adalah menyebarkan ilusi yang nantinya akan diciptakan semacam psywar yang sifatnya nanti post-truth yang seakan-akan tidak pernah peduli hukum itu berdasar fakta atau berdasar ilusi,” kata Nusron.***

Sentimen: positif (80%)