Sentimen
Positif (88%)
28 Nov 2023 : 11.58
Informasi Tambahan

BUMN: Garuda Indonesia

Kab/Kota: Magelang

Kasus: HAM

Rekam Jejak Prabowo Subianto: Biografi, Prestasi, dan Kontroversi

28 Nov 2023 : 11.58 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Rekam Jejak Prabowo Subianto: Biografi, Prestasi, dan Kontroversi

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pertahanan (Menhan) Kabinet Indonesia Maju, Prabowo Subianto, mencalonkan diri sebagai Presiden RI pada Pemilu 2024. Ketua Umum Partai Gerindra ini berkoalisi dengan Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, empat partai non-parlemen yaitu PBB, Partai Gelora, Partai Garuda, PSI, satu partai lokal yaitu Partai Aceh, dan satu partai non-partisipan Pemilu 2024 yaitu PRIMA.

Biografi

Prabowo Subianto lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951. Kini, ia berusia 72 tahun.

Sejak muda, Prabowo tak asing dengan dunia politik. Sebab, ia adalah putra dari ahli ekonomi dan politikus Sumitro Djojohadikusumo, Menteri Keuangan pada zaman Presiden Soekarno dan Menteri Perdagangan semasa Presiden Soeharto.

Sempat menetap di luar negeri selama bertahun-tahun untuk mengikuti aktivitas politik dan akademik sang ayah, Prabowo kembali ke Indonesia pada tahun 1970. Dia mengikuti pendidikan militer selama empat tahun di Magelang. Dia menjadi anggota TNI Angkatan Darat selama 28 tahun.

Namun melalui Keputusan Presiden (Keppres) yang ditandatangani Presiden Habibie, karier Prabowo di dunia militer terhenti. Keppres tersebut diterbitkan menyusul keputusan Dewan Kehormatan (DKP) yang merekomendasikan pemberhentian Prabowo karena pelanggaran kedisiplinan hukum ABRI.

Kariernya berlanjut ke dunia politik dengan mencalonkan diri dalam Konvensi Capres Partai Golkar pada tahun 2004.

Empat tahun berselang, Prabowo mendirikan Partai Gerindra dan menjadi cawapres dari Megawati Soekarnoputri yang tak lain Ketua Umum PDI Perjuangan. Keduanya berlaga pada Pemilu 2009.

Pada 2014, Prabowo mencalonkan diri sebagai capres menggandeng Hatta Rajasa sebagai cawapres. Kemudian tahun 2019, Prabowo maju dalam pencalonan yang sama didampingi Sandiaga Uno.

Sementara pada Pemilu 2024, Prabowo berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka.

Prestasi

Sepanjang kariernya, Prabowo menorehkan banyak prestasi, salah satunya merevitalisasi Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) TNI melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Prabowo juga mempromosikan industri pertahanan Indonesia ke sejumlah negara dia Asia dan Afrika hingga terbentuknya Defense Industry Indonesia (Defend ID), holding BUMN yang bergerak di industri pertahanan.

Selain itu, Prabowo gencar menjembatani nota kesepahaman dengan industri pertahanan ternama seperti Boeing guna meningkatkan kemampuan produksi dan riset dalam negeri.

Di sisi lain, melalui perannya sebagai pengusaha di bidang perkebunan, pertaniaan, dan lainnya, Prabowo memberdayakan ribuan sumber daya manusia (SDM) yang berkontribusi terhadap perputaran ekonomi tanah air.

Dia juga menyumbang gaji yang diperoleh dari jabatannya sebagai Menhan ke sejumlah yayasan hingga rumah ibadah.

Kontroversi

Pada tahun 2005, Komnas HAM menyimpulkan bahwa Prabowo adalah sosok pemberi perintah Tim Mawar yang 'menculik' 23 aktivis dalam peristiwa Kerusuhan Mei 1998. Namun Prabowo mengaku sudah membebaskan semua aktivis tersebut, meski hingga saat ini 13 di antaranya masih berstatus hilang.

Akibatnya, Prabowo diberhentikan secara hormat dari jabatannya sebagai Panglima Komanda Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dengan alasan pelanggaran kedisiplinan dan pengabaian sistem operasi. Lewat pelanggaran ini, ia sempat masuk ke dalam daftar hitam Amerika Serikat.

Tak hanya itu, saat menyikapi konflik Rusia dan Ukraina, Prabowo mengusulkan genjatan senjata, pembentukan zona demiliterisasi, dan referendum. Usulan ini dianggap efektif karena Prabowo berkaca pada sejarah konflik dunia, termasuk Asia dan Afrika yang tujuannya adalah meminimalkan tumpah darah dan pengaruh terhadap ekonomi global.

Namun banyak pihak internasional yang menuding usulan ini menyerupai proposal China terhadap isu yang sama. Bahkan, Menteri Pertahanan Ukraina menganggap usulan Prabowo terdengar seperti rencana Rusia.***

Sentimen: positif (88.6%)