KNews.id – Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza Palestina rencananya akan mulai berlangsung.
Israel dan Hamas mengumumkan kesepakatan gencatan senjata pada Rabu (22/11). Semula direncanakan akan berlangsung pada Kamis (23/11), namun molor akibat masih ada perbedaan pendapat antara pihak-pihak yang bernegosiasi, terutama soal pembebasan sandera Hamas.

Seorang penasihat senior Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Mark Regev, ragu jika perjanjian gencatan senjata ini akan berjalan mulus dan semestinya.

“Seperti (Presiden AS Joe) Biden, saya pikir warga Israel berharap hal ini benar-benar terjadi, dan kita akan melihat 13 warga Israel kembali besok. Itu harapan kami. Tapi kita harus menunggu dan melihat. Kami tahu dengan siapa kami berhadapan. Hamas adalah organisasi teroris yang brutal dan kejam dan kita harus siap menghadapi hal-hal yang tidak terduga,” kata Regev kepada CNN.

Ketika ditanya apakah dia yakin kesepakatan itu pada akhirnya akan berhasil, Regev berkata, “Saya tidak terlalu yakin.” Meski begitu, Regev tetap berharap perjanjian gencatan senjata bisa berjalan maksimal terutama soal pembebasan ratusan warga Israel dan warga asing yang masih disandera Hamas.
Israel Buru Hacker Palestina yang Bobol Iron Dome, Turki Pasang Badan.

Berikut gambaran penerapan gencatan senjata antara Hamas-Israel yang akan berlangsung dalam beberapa jam ke depan:

1. Gempuran militer berhenti
Gencatan senjata dijadwalkan bakal mulai Jumat pagi pukul 07.00 waktu Gaza, atau sekitar pukul 12.00 WIB dan berlangsung selama empat hari hari ke depan.

Saat gencatan senjata berlangsung, baik Israel dan Hamas diwajibkan menghentikan segala bentuk operasi militer, termasuk gempuran Tel Aviv ke Jalur Gaza juga harus berhenti.

Meski begitu, beberapa jam sebelum gencatan senjata di mulai, Israel masih terus menggempur habis-habisan Gaza, terutama di utara wilayah itu. Israel bahkan mengklaim berhasil membunuh sejumlah komandan Hamas dalam gempurannya tersebut.

Dilansir dari Al Jazeera, waktu gencatan senjata inidisebut bisa diperpanjang jika Hamas mau membebaskan lebih banyak sandera dari pihak Israel.Gencatan senjata bisa diperpanjang satu hari untuk setiap 10 sandera tambahan yang dikembalikan Hamas.

2. Penyaluran bantuan kemanusiaan
Seraya aktivitas dan gempuran militer berhenti,berbagai bantuan kemanusiaan seperti makanan, obat-obatan, hingga peralatan mesi bakal masuk dan disalurkan ke warga di Gaza. Dikutip Al Jazeera,Mesir mengatakan 130.000 liter solar dan empat truk gas akan dikirim setiap hari ke Gaza selama gencatan berlangsung.

Sejumlah besar truk bantuan kemanusiaan juga bakal memasuki Gaza lewat perbatasan Rafah Mesir. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), truk-truk ini sudah bersiap masuk dan hanya menunggu kabar dimulainya gencatan senjata.

Pada Kamis (23/11), Masyarakat Bulan Sabit Merah (PRCS) mengabarkan telah menerima 80 truk yang memasuki Gaza melalui Rafah. Truk-truk itu membawa makanan, air, peralatan medis, obat-obatan, dan peralatan bantuan umum.  (Zs/CNN)