Sentimen
Netral (65%)
24 Nov 2023 : 18.14
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Denpasar

Kasus: HAM

Tokoh Terkait

Arteria Kritik OTT Petugas Imigrasi Bandara Ngurah Rai Depan Menkumham

24 Nov 2023 : 18.14 Views 2

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Arteria Kritik OTT Petugas Imigrasi Bandara Ngurah Rai Depan Menkumham

KNews.id – Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan, mengkritik operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Kejaksaan Tinggi Bali terhadap petugas Imigrasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Arteria mengatakan OTT pungutan liar (pungli) tersebut palsu.

“Ada kejadian yang harusnya mengusik kita semua, Pak, apa itu? OTT palsu, Pak, yang dilakukan oleh Kejaksaan Tinggi Bali. Pak Habib saya minta nanti diputerin. Tidak ada OTT, Pak,” ujar Arteria dalam Rapat Komisi III DPR RI bersama Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly serta Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Eddy Hiariej di Kompleks Parlemen.

“Yang ada apa? Yang ada Jaksa ngasih duit ke petugas Imigrasi orang petugas Imigrasi begini, Pak Habib (telapak tangan menghadap ke depan),” ucap Arteria. Arteria menyebutkan petugas Imigrasi itu kemudian dibawa dan dilakukan BAP (berita acara pemeriksaan). Menurut dia, kasus itu diminta untuk dihentikan.

“Tiba-tiba dia lari, Pak. Nggak beberapa saat kemudian tiba-tiba dia bawa, ‘Mana uangnya? Berapa jumlah uangnya?’. Petugas itu mengatakan, ‘Kami nggak tahu jumlahnya, wong saya dilempari duit begitu, Pak. Diajak ngomong baik-baik, ‘Yuk kita ke Kejati’,” tutur Arteria menirukan percakapan pihak Kejati Bali dan petugas Imigrasi Bandara Ngurah Rai.

“Apa yang dilakukan, Pak? Di berkas di BAP, ternyata yang ngasih uang itu Jaksa, Pak, bukan siapa-siapa. Apa OTT-nya? Yang baju hitam itu jaksa, disuruh kumpul nih buat 86, buat damai,” sambungnya.
Dia mengatakan uang yang dikumpulkan senilai Rp 79 juta, sementara katanya, Kejati merilis uang dengan nilai Rp 100 juta. Arteria mengatakan pihaknya ingin tahu maksud dari motif itu.

“Kumpulin duit terkumpullah uang Pak Rp 79 juta, yang di press release-nya Kejaksaan Tinggi itu adalah Rp 100 juta. Ini pemalsuan lagi, Pak. Saya ingin tahu motifnya apa? Siapa pemainnya?,” tegas Arteria.
(Zs/Dtk)

Sentimen: netral (65.3%)