Athena -

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin bertemu Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis di Athena, Yunani. Pertemuan ini merupakan agenda pertama Ma'ruf di hari terakhir kunjungan kerjanya di Yunani.

Ma'ruf tiba di Maximos Mansion dan disambut langsung Mitsotakis, Jumat (24/11/2023). Ma'ruf dan Mitsotakis kemudian berjalan menuju lokasi pertemuan di Ministerial Room.

Turut mendampingi Ma'ruf yaitu Duta Besar RI Athena Bebeb A.K Nugraha Djundjunan, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, dan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto: Dok Setwapres

Sementara PM Yunani didampingi oleh Alexandra Papadopoulou selaku Deputy Minister for Foreign Affairs, Anna-Maria Boura selaku Director of the Diplomatic Cabinet of the Diplomatic Cabinet of the Prime Minister dan Aristotelia Peloni selaku International Policy and Public Diplomacy Advisor to the Minister.

Pertemuan berlangsung secara tertutup. Rencananya Ma'ruf akan memberikan keterangan setelah pertemuan selesai.

Pada Kamis (23/11) kemarin, Ma'ruf bertemu dengan Uskup Agung Athena dan seluruh Yunani, Ieronymos II. Ma'ruf berbagi pengalaman tentang Indonesia menjaga kerukunan umat beragama.

"Saya juga menjelaskan bahwa kita di Indonesia itu membangun upaya untuk menjaga kerukunan, kita ada Kementerian Agama yang di dalamnya ada Dirjen Islam, ada Dirjen Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan ada juga Forum Komunikasi Antarumat Beragama yang merupakan himpunan dari majelis-majelis agama, MUI, KWI, PGI untuk kalau ada konflik untuk mencegah terjadinya konflik atau menyelesaikan kalau terjadi konflik," kata Ma'ruf di Athena, Yunani, Kamis (23/11).

Setelah itu, Ma'ruf Amin juga dijamu makan siang oleh Menteri Luar Negeri Yunani George Gerapetritis. Ma'ruf juga sempat berbincang mengenai kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Yunani.

"Saya diterima sambil makan siang di Menteri Luar Negeri Yunani dan sambil makan siang kita berbincang terutama dalam kerja sama. Ada kesepakatan di bidang ekonomi yang perlu terus dikembangkan," tutur Ma'ruf.

(knv/whn)