KNews.id – Di mata generasi milenial, sosok pemimpin masa depan harus mampu memiliki karakter kuat dan bisa memberikan keteladanan bagi rakyatnya. Di mana, kata teladan dimaknai sebagai kata kunci dalam mencari figur pemimpin nasional yang rendah hati, amanah, adil dan bijaksana.

Sosok tersebut bisa ditemukan pada pasangan Capres Anies Baswedan dan Cawapres Muhaimin Iskandar (AMIN). Pasangan yang diusung Koalisi Perubahan, Partai NasDem, PKS dan PKB.

‘’Negara kita ini negara yang besar dan kaya. Maka kita membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki karakter kuat dan berwibawa. Dengan begitu, Indonesia akan disegani oleh dunia internasional,’’ tegas Mustaghfirin, aktivis asal Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, kepada KBA News, Jumat, 17 November 2023.

Firin, demikian aktivis yang konsen pada pendampingan masyarakat itu akrab disapa, juga mengharapkan sosok pemimpin nasional pada periode 2024-2029 kelak, mampu mengayomi rakyat sekaligus bertanggung jawab.

‘’Yang paling utama, bagi kami generasi milenial, figur pemimpin itu seperti bapak. Yang dekat sebagai sahabat tanpa kehilangan kewibawaannya. Yang tegas serta berani saat mengambil keputusan,’’ terang alumni Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.

Berbicara program, Firin mengatakan, anak muda terutama generasi milenial seperti dirinya, problem pendidikan menjadi fokus pasangan Presiden dan Wakil Presiden RI pasca kepemimpinan Jokowi.

Di mana, populasi generasi milenial (penduduk dengan tahun kelahiran 1980 sampai dengan 1995) saat ini berjumlah kurang lebih 60 juta penduduk. Menurut Firin, ini adalah salah satu generasi emas bagi negara ini untuk menatap era Indonesia Emas 2045.

‘’Saat ini kan era teknologi digital, di dunia pendidikan, masih sangat jarang Lembaga Pendidikan yang fokus pada dunia digital. Misalnya, ilmu digital marketing yang pure membahas tentang Tiktok, Twitter, YouTube, Instagram atau platform media social lainnya,’’ terang pria yang juga Sekretaris DPD Partai NasDem Trenggelek tersebut.

Kemudian, era digital juga memberikan dampak positif dan negative bagi lintas generasi. Dalam hal ini, negara wajib hadir untuk mengamankan rakyatnya agar bisa menggunakan segala platform digital secara baik.

‘’Peran negara menurut saya kurang dalam hal memberikan edukasi kepada anak muda tentang bahaya dunia digital. Kemudian, di Lembaga Pendidikan juga masih minim yang konsen pada era digital. Menurut saya, masih sebatas retorika saja,’’ papar pemuda kelahiran 1996 ini.

Kemudian, apabila dikembalikan pada sisi idealisme pemuda, pemimpin di masa mendatang wajib memiliki semangat nasionalisme yang membara. Yang bisa mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa. Tentang keadilan dan kesetaraan bagi semua.

‘’Paling tidak, pemimpin di masa mendatang itu langkah-langkah strategis untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ucap Firin.

Firin menitipkan harapan pada sosok pemimpin di masa mendatang. Apa asa yang digantangkannya? Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 haruslah yang memiliki digital mindset. Di mana, pemimpin harus mampu mencari terobosan dengan memanfaatkan teknologi era digital.

Hal ini sebagai sarana untuk mendukung keberhasilan dalam melaksanakan tugasnya sebagai top leader bangsa Indonesia. ‘’Jika seorang pemimpin tidak berupaya mencari terobosan baru, maka dia akan dianggap tidak adaptif.”

Firin menambahkan, pemimpin juga harus memiliki integritas. Yang memiliki ketulusan dan budaya malu yang tinggi. “Harapan saya sebagai generasi milenial, tolong perhatikan masa depan kami karena kami adalah pemilik masa depan. Kami ingin lapangan pekerjaan mudah dan itu dimulai dari Pendidikan yang bagus dan adaptif terhadap perkembangan zaman,’’ tutur dia. (Zs/Kba)