Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: buaya
Kab/Kota: Lubang Buaya
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Begini Kisah Peristiwa Pembantaian 1965 yang Ada di Gadis Kretek
Okezone.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA- Kisah peristiwa pembantaian 1965 yang ada di Gadis Kretek sedang jadi pembicaraan viral. Hal ini menyusul serial Netflix yang dibintangi Dian Sastrowardoyo dan Ario Bayu tersebut jadi perbincangan seru di level nasional dan internasional.
Berlatar belakang tahun 1960-an, Gadis Kretek mengangkat beberapa isu menarik, seperti patriarki yang masih merajalela, industri kretek yang tengah berkembang pesat, hingga peristiwa pembantaian 1965.
Lantas, apa sebenarnya peristiwa pembantaian 1965 dalam series tersebut? Dilansir dari berbagai sumber, Senin (20/11/2023), berikut adalah sedikit kisah peristiwa pembantaian 1965 yang ada di Gadis Kretek.
Bagi Anda yang sudah menonton Gadis Kretek tentu sudah tidak asing dengan scene yang memperlihatkan pergerakan Partai Merah. Bahkan saat Soeraja diusir oleh Keluarga Idroes, ia sempat bekerja di tempat produksi kretek Partai Merah.
Suatu ketika, radio menyiarkan peristiwa pembunuhan enam jenderal dan satu perwira yang jasadnya ditemukan di dalam Lubang Buaya. Sejak saat itu, Partai Merah hilang tanpa jejak.
Sementara itu, kretek produksi Partai Merah dibagikan secara acak dan Soeraja mendapatkan dua bungkus. Soeraja yang sudah mendapatkan restu untuk menikahi Dasiyah anak Keluarga Idroes pun membawa kretek tersebut ke rumah mereka.
Hal inilah yang menyebabkan Idroes dan Dasiyah ditangkap karena diduga berhubungan dengan Partai Merah yang mana diasosiasikan sebagai PKI.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Seperti diketahui, 1965 menjadi sejarah berdarah bagi bangsa Indonesia. Dimana PKI diduga menjadi dalang dari pembantaian enam jenderal dan satu perwira. Sehingga, atas kejadian tersebut terjadilah pembantaian terhadap orang-orang yang diduga menjadi anggota dan simpatisan PKI.
Pembantaian yang berlangsung dari 1965 hingga 1966 ini tidak hanya menyasar simpatisan komunis, namun juga kelompok pendukung lain seperti perempuan Gerwani, anggota serikat buruh, etnis Tionghoa, hingga simpatisan sayap kiri.
Berdasarkan catatan sejarah, upaya pembantaian PKI semakin merebak setelah lahirnya Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) dan sejak Oktober 1965 hingga Maret 1966 setidaknya ada sekitar 200 ribu hingga jutaan korban yang tewas dibantai oleh TNI dan milisi sipil anti komunis yang dikomandoi oleh Soeharto.
Demikian ulasan singkat mengenai Peristiwa Pembantaian 1965 yang ada di Gadis Kretek.
Sentimen: negatif (88.9%)