Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Bogor, Bekasi, Sukabumi, Indramayu
Kasus: Narkoba, stunting
Tokoh Terkait
Kenny Dewi Kaniasari
Angka HIV/AIDS Kota Bandung Melonjak, Begini Tanggapan..
JabarEkspress.com Jenis Media: News
JABAR EKSPRES, BANDUNG – Angka kasus HIV/AIDS di Kota Bandung termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat (Jabar), per Januari hingga September 2023, Jabar tercatat sebagai wilayah dengan kasus HIV/AIDS terbanyak.
Apabila dirinci, terkait temuan penyintas HIV, urutan pertama yakni terjadi di Kabupaten Bogor (63.389 kasus), disusul Kota Bandung (54.394), Kota Bekasi (53.698), dan Kabupaten Bandung (52.393).
Sementara untuk kasus AIDS di Jabar, ada sebanyak 1.617 kasus. Dengan daerah terbanyak adalah Kota Bandung (190), Kabupaten Bogor (139), Indramayu (135), Majalengka (116).
Baca juga: BKKBN Dorong Kolaborasi Masyarakat Turunkan Stunting
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari memastikan, pihaknya terus gencarkan upaya pencegahan di masyarakat.
“Kami ada program generasi berencana dengan pusat informasi dan konseling remaja. Dalam rangka pencegahan hal-hal yang bisa membawa ke penyakit HIV/AIDS,” kata Kenny kepada wartawan Jabar Ekspres.
Bahkan pendekatan serta sosialisasi pun terus dilakukan dari mulai sektor pendidikan. Pihaknya turut berkolaborasi dengan dinas pendidikan guna menyediakan pojok-pojok edukasi. Hal ini diklaim telah berjalan sejak tahun 2022 dengan sekitar 20 sekolah yang terlibat.
“Ada sekitar 20-an SMP, 20an SMP kita aktivasi pojok PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja)-nya. Salah satunya yang diedukasi itu adalah bahaya HIV/AIDS termasuk narkoba, pernikahan dini, jadi kita bantu dalam pencegahan di DPKB ini,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Kenny, edukasi pun dilakukan melalui beragam media. Di antaranya lewat pemutaran film edukasi. Pihaknya mengajak para remaja melakukan kegiatan nonton bareng.
“Karena yang paling rentan itu kan anak anak remaja, pernikahan dini, pergaulan bebas, sehingga HIV/AIDS termasuk juga narkoba, jadi teratasi melalui pojok PIK-R,” lanjutnya.
“Intinya kalau DPPKB, di mana kami juga salah satu pengampu yang mengawal SDM supaya tangguh dan kompetitif. Jangan sampailah (bertambah kasus), jangan sampai generasi penerus kita seperti itu,” pungkasnya.(Zar)
Baca juga: Fasilitasi Mental Caleg Gagal di Pemilu 2024, RSUD Sekarwangi Cibadak Sukabumi Buka Layanan Ini
Sentimen: negatif (57.1%)