Jember (beritajatim.com) – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Jember, Jawa Timur, menyebut pemerintah kabupaten perlu aktif mencari pasar untuk produk buatan warga lokal. Ini untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Jember yang minus 2,98 persen pada 2020.

Juru bicara Fraksi PKS Achmad Dhafir Syah menyebut, pertumbuhan minus bukan hanya dampak dari pandemi. “Tapu juga sangat dipengaruhi iklim politik yang gaduh dan kurang aktifnya pemerintah mencarikan market alternatif dari produk made in Jember,” katanya.

PKS mendorong slogan Sinergi, Akselerasi, dan Kolaborasi betul-betul dijalankan supaya kegaduhan pada iklim politik daerah dan ketidakpercayaan rakyat kepada pemerintahnya tidak terulang kembali.

Bupati Hendy Siswanto mengatakan, upaya mencarikan pasar market alternatif telah dilakukan optimal. “Situasi di masa pandemi seperti saat ini tentunya bukan hal mudah. Pemerintah daerah sudah beberapa kali melakukan promosi secara online melalui kolaborasi,” katanya, dalam sidang paripurna Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026, Rabu (1/9/2021).

Hendy mencontohkan penandatanganan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Jember dengan Bank Indonesia, Politeknik Negeri Jember, dan lembaga perbankan untuk pengembangan dan pemasaran produk UMKM. “Kami akan terus berbenah agar dapat segera menyesuaikan diri dengan kondisi new normal,” katanya.

Pemkab Jember, lanjut Hendy, tidak mengurangi kinerja pelayanan pemerintah daerah dengan mempersiapkan sarana dan prasarana, pengembangan kemampuan dan pengetahuan pelaksana maupun budaya kerja new normal. “Ini untuk mewujudkan era digitalisasi di semua sektor dan pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan,” katanya.

“Kami juga sampaikan terimakasih atas dukungan dari Fraksi PKS terhadap komitmen peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia( di Kabupaten Jember yang ditargetkan dalam RPJMD,” kata Hendy. IPM akan ditingkatkan dengan kegiatan konkret di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat. [wir/suf]