Sentimen
Partai Terkait
Tokoh Terkait
JK Sebut Megawati Pemimpin Baik dan Sangat Demokratis, Harap Ganjar Bisa Mencontoh
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) mengharapkan calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, dapat mencontoh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Jusuf Kalla sebelumnya juga sempat menyebut Megawati sebagai pemimpin bangsa paling demokratis.
"Tentu itu bagian dari pada situ (demokrasi) bahwa saya sangat menghargai Ibu Mega sebagai seorang yang pemimpin atau Ibu yang baik dan sangat demokratis," kata JK saat ditemui usai menerima silaturahim Ganjar di rumahnya, Jalan Brawijaya, Minggu (19/11/2023).
Baca juga: Berpesan soal Netralitas Pemilu, Jusuf Kalla: Keinginan Kita Negara Baik ke Depan, Juga Keinginan Jokowi
JK menegaskan, penilaiannya itu tidak main-main. Sebab ia begitu mengenal sosok Megawati baik dalam maupun luar sebagai seorang pemimpin.
Oleh sebab itu, JK mengaku memiliki harapan khusus pada Ganjar agar tetap mengutamakan demokrasi jika kelak memimpin bangsa.
"Jadi ya karena itu lah saya mengharapkan juga tentu Pak Ganjar ini juga seperti begitu, tentunya," imbuh JK.
Tak hanya pada Ganjar, politikus senior Partai Golkar ini juga menekankan hal itu kepada semua kontestan Pilpres 2024.
Dia berharap semua kontestan mengedepankan demokrasi di atas segalanya.
Baca juga: Ganjar Temui Jusuf Kalla di Rumahnya, Ditemani Arsjad Rasjid dan Hary Tanoe
"Kita berjanji seperti itu. Jadi kalau ada satu kontestan tidak berjanji seperti demokratis, maka pasti akan merusak bangsa ke depannya," tegas JK.
Diberitakan sebelumnya, JK berpandangan, Megawati Sukarnoputri adalah presiden yang paling demokratis sepanjang sejarah Indonesia.
JK, sapaan akrabnya, beralasan bahwa Megawati tidak menggunakan kekuasaannya untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004.
"Ibu Mega sebenarnya di antara semuannya yang paling demokratis. Karena pada saat dia berkuasa, dia tak memakai kekuasaan untuk berkuasa tahun 2004," kata JK dalam acara Habibie Democracy Forum di Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Baca juga: Kaesang Bantah Ditolak Megawati Saat Sungkem hingga Pembicaraan Keduanya
Seperti diketahui, pada 2004 lalu, Megawati yang berduet dengan Hasyim Muzadi kalah dalam pilpres dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.
JK meyakini, hasil Pilpres 2004 dapat berbeda apabila Megawati menggunakan kekuasaannya untuk tidak bersikap demokratis.
"Sehingga saya dan Pak SBY bisa mengalahkan Bu Mega. Sekiranya memakai kekuasaan pasti kita kalah, tapi dia tidak," ujar JK.
-. - "-", -. -Sentimen: positif (98.8%)