Sentimen
Positif (94%)
21 Nov 2023 : 02.31
Partai Terkait

Ganjar Pranowo Sebut Jusuf Kalla Kemungkinan Beda Pilihan dengan Dia: Kalau Dukung Saya Juga Boleh

21 Nov 2023 : 09.31 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Ganjar Pranowo Sebut Jusuf Kalla Kemungkinan Beda Pilihan dengan Dia: Kalau Dukung Saya Juga Boleh

PIKIRAN RAKYAT - Calon presiden (capres) usungan PDIP, Ganjar Pranowo mengunjungi kediaman Jusuf Kalla (JK) pada Minggu, 19 November 2023. Dalam kesempatan tersebut, Ganjar Pranowo mengaku bahwa kedatangannya tak bertujuan untuk mengajak Jusuf Kalla memberikan dukungan terhadapnya. 

"Kami ngga mengajak (untuk mendukung) kok, kita silaturahmi aja,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Senin, 20 November 2023. 

Meski demikian, Ganjar Pranowo tak keberatan jika nantinya Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI itu melabuhkan dukungan kepadanya. 

"Tadi beliau sampaikan pilihan boleh beda, dan ini rasa-rasanya pilihannya Pak JK akan beda dengan saya. Tapi kalau nanti dukung saya juga boleh Pak,” ujarnya.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Soal Isu Didorong Iriana Jokowi Jadi Cawapres: Kata Siapa?

Tak sendirian, dalam momen tersebut, Ganjar Pranowo turut didampingi oleh Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, dan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia Hary Tanoesoedibjo. 

Kata Jusuf Kalla

Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa pilihannya dan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 kemungkinan berbeda, tetapi keduanya sama-sama ingin memilih yang terbaik untuk bangsa.

"Itu menjadi yang kita setujui bersama untuk menjaga bangsa dan negara ini. Kita bisa berbeda, berbeda pilihan politik, tapi kita tidak berbeda dalam pilihan negara,” ucapnya. 

Jusuf Kalla turut membocorkan isi perbincangannya dengan Ganjar Pranowo dalam kesempatan tersebut. Salah satunya tentang netralitas aparat negara.

"Yang penting ialah kita harapkan dalam situasi seperti ini maka peranan aparat pemerintah, apakah itu di pemerintahan, kepolisian, TNI, dan seluruh aparat negara, betul-betul melaksanakan pemilu secara baik, aman, dan netral,” tuturnya. 

Menurutnya, jika Pemilu 2024 berjalan baik dan aparat negara bisa netral, maka Indonesia bisa lompat menjadi negara maju pada 2045.

"Tapi apabila diberikan contoh yang tidak baik pada tahun 2024, maka akan melahirkan ketidakadilan pada tahun-tahun berikutnya,” katanya. 

Aparat negara yang tak netral pun disebut akan mendapatkan hukuman yang berat. Jusuf Kalla menilai hal itu layak diberikan, mengingat mereka melanggar sumpah jabatan. 

"Berat sekali hukumannya, bukan saja hukuman dunia, hukuman akhirat bagi siapa saja yang melaksanakan pemilu ini tidak sebaik-baiknya, seadil-adilnya,” ujarnya.  

"Sumpah semua pejabat, sumpah semua aparat, selalu berbunyi akan taat kepada undang-undang, dan akan melaksanakan segala tugasnya dengan sebaik-baiknya, dengan seadil-adilnya. Itu semua diucapkan di sumpah pejabat,” ucapnya.

Bakal Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD

Ganjar Pranowo akan berpasangan dengan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya pada Pilpres 2024. Selain PDIP, keduanya juga didukung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hanura, dan Perindo. 

Pasangan tersebut mendapatkan nomor urut 3 yang akan digunakan selama masa kampanye hingga hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024.*** 

Sentimen: positif (94%)