Sentimen
Negatif (100%)
20 Nov 2023 : 11.39
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Martin Griffiths

Martin Griffiths

Israel Bombardir Kamp Pengungsi termasuk Sekolah PBB di Gaza, Korban Tewas Jadi 80 Lebih

20 Nov 2023 : 18.39 Views 2

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Israel Bombardir Kamp Pengungsi termasuk Sekolah PBB di Gaza, Korban Tewas Jadi 80 Lebih

GAZA, iNews.id - Korban tewas akibat serangan Israel ke dua kamp pengungsi di Jalur Gaza, Palestina, pada Sabtu kemarin menembus 80 orang. Salah satu serangan diarahkan ke sekolah PBB, UNRWA.

Seorang pejabat Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, sekolah PBB itu digunakan sebagai tempat mengungsi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat perang sejak 7 Oktober lalu.

Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan jenazah bergelimpangan di kamp pengungsi Jabalia serta debu-debu dari puing bangunan yang beterbangan.

“Sedikitnya 50 orang tewas dalam serangan fajar terhadap sekolah Al Fakhura yang dikelola PBB di kamp tersebut," kata seorang pejabat Kementerian Kesehatan, seperti dikutip dari AFP.

Dia menambahkan, serangan terpisah terjadi di gedung lain di kamp Jabalia menewaskan 32 orang dari satu keluarga. Sebanyak 19 di antaranya adalah anak-anak.

Militer Israel mengonfirmasi serangan di Jabalia dengan menyebutnya sebagai insiden. Mereka mengklaim sedang mengeceknya.

Kepala badan urusan kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengecam serangan itu. Dia menyebut serangan yang membunuh anak-anak, perempuan, dan laki-laki sipil itu sebagai berita yang tragis.

“Tempat berlindung (sekolah PBB) adalah tempat yang aman,” katanya, dalam posting-an di X.

Mesir juga menyebut pengeboman sekolah yang dikelola PBB sebagai kejahatan perang serta penghinaan yang disengaja terhadap organisasi perdamaian dunia tersebut.

Israel memerintahkan warga Palestina untuk pindah dari Gaza utara ke selatan demi keselamatan. Meski demikian, serangan udara yang membunuh banyak warga sipil justru terjadi di wilayah Gaza selatan dan tengah.

Evakuasi RS Al Shifa

Ratusan orang, yakni pasien dan pengungsi, RS Al Shifa meninggalkan fasilitas kesehatan terbesar di Gaza itu setelah diancam Israel. Orang-orang sakit bahkan terpaksa meninggalkan RS Al Shifa dengan berjalan kaki.

Direktur RS Al Shifa mengatakan tentara Israel memerintahkan evakuasi dari fasilitasnya. Di kompleks tersebut ada sekitar 2.000 orang, termasuk pengungsi yang mencari perlindungan.

Pasukan Israel melalui pengeras suara memerintahkan agar orang-orang di Rumah Sakit Al Shifa untuk keluar dalam satu jam.

Rombongan pasien yang masih dalam perawatan serta korban luka, beberapa di antaranya diamputasi, dibawa keluar dari rumah sakit menuju pinggiran laut. Tak ada ambulans yang membawa mereka maupun pendampingan dokter dan perawat.

Di saat bersasmaan terdngar ledakan keras di sekitar kompleks rumah sakit yang berasal dari serangan Israel.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkap, sekitar 120 orang pasien, termasuk bayi beberapa prematur, masih berada di Rumah Sakit Al Shifa karena tak mungkin dipindahkan.

“Banyak pasien tidak bisa meninggalkan rumah sakit karena mereka berada di tempat tidur ICU atau inkubator bayi,” kata Ahmed El Mokhallalati, seorang dokter RS Al Shifa, dalam keterangannya di X.

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Sentimen: negatif (100%)