PIKIRAN RAKYAT - Dokter Qory Ulfiah, yang sebelumnya dilaporkan menghilang setelah konflik dengan suaminya, berhasil ditemukan oleh jajaran Polres Bogor.

Informasi ini disampaikan oleh Sekretaris Pribadi Kapolri, Kombes Ahrie Sonta Nasution, melalui akun pribadinya di Twitter, @ahriesonta.

"Hari ini, Bu Qory telah ditemukan dan berada di Polres Bogor dalam keadaan sehat. Kami terus mengikuti perkembangannya," ungkap Kombes Ahrie Sonta Nasution.

dr Qory (tengah) ditemukan oleh jajaran Polres Bogor.

Sebelumnya, kabar mengenai kepergian dr. Qory viral di media sosial, terutama di Twitter, setelah suaminya mengungkapkan bahwa istrinya meninggalkan rumah pada 13 November 2023, menyusul pertengkaran di antara mereka.

Baca Juga: ICW Nilai Sikap Firli Bahuri Hindari Wartawan Mirip Kelakuan Koruptor

Suami dr. Qory membagikan informasi tersebut melalui akun @Qory20, meminta bantuan netizen untuk membantu mencarinya.

Netizen awalnya memberikan simpati terhadap suami yang mencari pasangannya tersebut. Namun, suasana berubah ketika muncul fakta bahwa suami dr. Qory terlibat dalam perilaku abusive dan sering memarahi istrinya di depan publik.

Seorang wanita dengan akun @gudbaybambina, yang mengaku sebagai teman dr. Qory, mengungkapkan sifat buruk suami dokter tersebut.

Kita sdh ikuti Perkembangannya. Hari ini bu qori sdh di Polres @PolresBogor_ https://t.co/TmcIdwf1HI pic.twitter.com/emSGClt9Pu— ahriesonta (@ahriesonta) November 17, 2023

Wanita tersebut memberikan kesaksian tentang kekejaman suami dr. Qory, termasuk insiden di mana suami mengejar dan marah-marah di tempat kerja dr. Qory.

"Saya tidak takut untuk berbicara ini kepada publik, karena semua orang harus tahu. Saya teman dokter qory, jadi sedikit banyak saya tahu bagaimana suaminya yang jahat itu," ujar @gudbaybambina.

Akun tersebut juga membagikan pengalaman dr. Qory mengalami keguguran karena beban kerja yang berat, sementara suaminya hanya berdiam diri di rumah.

Dr. Qory diceritakan sebagai seseorang yang bekerja di beberapa tempat, berperan sebagai ibu rumah tangga, dan menafkahi keluarga, sementara suaminya tidak memiliki pekerjaan dan bersikap kasar.***