Rusia Bangun Sistem Pendeteksi Uji Coba Senjata Nuklir
iNews.id Jenis Media: Nasional
MOSKOW, iNews.id - Rusia sedang membangun sistem pemantauan uji coba senjata nuklir. Jaringan tersebut merupakan bagian dari Sistem Pemantauan Internasional yang berfungsi mendeteksi tanda-tanda uji coba senjata pemusnah massal.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia menyatakan, pembangunan jaringan diperkirakan akan selesai tahun ini. Sistem bekerja dengan mendeteksi guncangan seismik atau radioaktivitas yang dihasilkan dari uji coba senjata apa pun yang melibatkan ledakan nuklir.
Menurut kemhan, sistem pemantauan segmen Rusia akan dilengkapi dengan stasiun pemantauan ke-32 yang terletak di Pulau Sakhalin di Pasifik.
Sistem Pemantauan Internasional dibentuk berdasarkan Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT). Rusia telah mencabut ratifikasi perjanjian larangan uji coba senjata nuklir yang diteken bersama Amerika Serikat (AS) itu. Meski demikian Rusia menegaskan tetap menjadi bagian dari jaringan tersebut meski telah mencabut ratifikasi CTBT.
Seorang pejabat senior pertahanan Rusia mengatakan, pembangunan jaringan ini merupakan bukti tak terbantahkan dari komitmen negaranya terhadap non-proliferasi senjata nuklir serta untuk memperkuat stabilitas nuklir di dunia.
Belum ada satu negara pun kecuali Korea Utara yang melakukan uji coba senjata nuklir sejak awal abad ini atau mulai tahun 2000. Meski demikian, para pengamat menilai pencabutan ratifikasi CTBT oleh Rusia bisa membuka peluang dimulainya kembali uji coba nuklir.
Jika terjadi, itu bisa mendorong negara-negara pemilik senjata nuklir lain untuk melakukan hal yang sama.
Rusia menegaskan pencabutan ratifikasi dilakukan karena AS juga belum mengesahkan kesepakatan CTBT di DPR. Dengan pencabutan itu posisi Rusia dan AS kini setara.
Negeri Beruang Merah juga menegaskan tak akan menguji coba senjata kecuali AS melakukannya lebih dulu.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:
Sentimen: positif (99.2%)