Sentimen
Positif (66%)
17 Nov 2023 : 17.27
Informasi Tambahan

Institusi: UGM

Kab/Kota: bandung, Semarang, Denpasar

Kasus: Demam berdarah dengue

Tokoh Terkait

Kemenkes Tunda Pelepasan Jentik Nyamuk Berbakteri Wolbachia di Bali

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

17 Nov 2023 : 17.27
Kemenkes Tunda Pelepasan Jentik Nyamuk Berbakteri Wolbachia di Bali

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memastikan pelepasan jentik nyamuk Aedes aegypti mengandung bakteri Wolbachia di Bali ditunda menyusul sikap sejumlah masyarakat setempat yang belum siap dengan kebijakan tersebut.

"Sekarang sedang kita bahas dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk menunda dulu pelepasan Wolbachia, dan melakukan sosialisasi sampai masyarakat siap," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Pelepasan nyamuk berbakteri Wolbachia merupakan strategi baru untuk mengatasi penularan demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia, melengkapi intervensi yang kini berjalan berupa pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Baca juga: Bagaimana Wolbachia Menurunkan Penyebaran DBD? Berikut Penjelasannya

Nadia mengatakan, Provinsi Bali menjadi salah satu wilayah uji coba penerapan inovasi nyamuk Aedes aegypti mengandung Wolbachia melalui kerja sama dengan World Mosquito Program (WMP).

WMP merupakan organisasi non-pemerintah yang dimiliki oleh Monash University, Australia, yang bekerja untuk melindungi masyarakat global dari penyakit yang ditularkan nyamuk seperti demam berdarah, zika, demam kuning, dan chikungunya.

WMP di Indonesia merupakan kolaborasi penelitian yang dipimpin oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada melalui pendanaan Yayasan Tahija.

Sementara itu, uji coba pelepasan nyamuk ber-Wolbachia melalui Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1341 tentang penyelenggaraan proyek percontohan (pilot project) implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan dengue yang dilakukan di lima kota, yaitu Semarang, Bandung, Jakarta Barat, Bontang, dan Kupang.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya di Denpasar Senin (13/11) mengatakan, penyebaran nyamuk Wolbachia masih menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat Bali.

"Kalau masih ada masyarakat yang tidak menerima, berarti kita tunda dulu," kata dia.

Baca juga: [HOAKS] Nyamuk Wolbachia Jadi Senjata Pembunuh Manusia

Menurut dia, metode penyebaran nyamuk Wolbachia untuk menekan dengue masih perlu sosialisasi dari pemrakarsa sehingga semua masyarakat bisa menerima.

"Perlu sosialisasi, ada penolakan dari masyarakat, kan kita tidak ingin masyarakat terbelah. Yang pro dan kontra ini harus dibagusin dulu," kata dia. 

Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Denpasar Senin (13/11/2023) mengatakan, penyebaran jentik nyamuk berbakteri Wolbachia di Ibu Kota Provinsi Bali masih menunggu keputusan dari Kemenkes.

"Harapan banyak masyarakat, nyamuk Wolbachia ditunda dulu penyebarannya. Nanti akan dilakukan apabila dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan," kata dia. 

-. - "-", -. -

Sentimen: positif (66.7%)