Sentimen
Negatif (100%)
16 Nov 2023 : 14.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bone

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait

Oknum Satpol PP Bone Bunuh Sadis Wanita: Kronologi hingga Motif

16 Nov 2023 : 14.45 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Oknum Satpol PP Bone Bunuh Sadis Wanita: Kronologi hingga Motif
Jakarta -

Pembunuhan wanita terjadi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Terungkap pelaku pembunuh wanita bernama Dahlia (50) adalah seorang oknum Satpol PP Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone bernama Kaharman (32).

Korban ditemukan tewas pada Jumat (10/11/2023) di dalam rumahnya. Sempat berstatus orang tak dikenal (OTK), kini pelaku pembunuhan telah ditangkap polisi pada Rabu (15/11/2023) malam. Berikut ini sederet fakta terkait kasus:

1) Awal Mula Korban Ditemukan Tewas

Dihimpun detikSulsel, korban yakni wanita bernama Dahlia (50) ditemukan tewas di dalam rumahnya yang terletak di Jalan Ahmad Yani Kota Watampone, Kecamatan Tanete Riattang Barat pada Jumat (10/11/2023) sekitar pukul 07.40 Wita.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tubuh korban ditemukan tewas dalam kondisi berlumuran darah saat ditemukan warga sekitar. Usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menyatakan Dahlia menjadi korban pembunuhan, lantaran ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Warga setempat berinisial KK mengaku sempat melihat pelaku pembunuhan. Dia mengatakan pelaku membawa parang keluar dari rumah korban. "Sempat saya lihat pelaku pegang parang penuh darah keluar dari rumah," ujar KK kepada detikSulsel, Jumat (10/11/2023).

Dahlia tewas dengan tujuh luka bacok. Ditemukan luka terbuka pada pipi kiri, luka terbuka pada pipi kanan, luka terbuka pada leher, luka terbuka tidak beraturan pada punggung bagian belikat dan leher bagian belakang. Kemudian jari-jari tangan terlepas karena sabetan benda tajam.

2) Polisi Lakukan Penyelidikan-Buru Pelaku

Polisi telah mengantongi ciri-ciri pelaku pembunuhan wanita bernama Dahlia (50). Polisi lantas fokus melakukan pengejaran terhadap pelaku. Polisi turut memeriksa sejumlah saksi dan CCTV di sekitar lokasi kejadian.

"Kami sudah kantongi ciri-ciri pelaku. Saat ini anggota masih melakukan profiling dan pengejaran terhadap terduga pelaku," ujar Kasubsi PIDM Sihumas Polres Bone Iptu Rayendra Muchtar kepada detikSulsel, Rabu (15/11/2023).

Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuh wanita bernama Dahlia (50) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pelaku merupakan seorang pria oknum Satpol PP Pemkab Bone bernama Kaharman (32).

"Betul, pelaku sudah kami amankan tadi malam. Pelaku bekerja sebagai Satpol PP Pemkab Bone," ujar Kanit Resmob Polda Sulsel Kompol Benny Pornika kepada detikSulsel, Kamis (16/11/2023).

Pelaku ditangkap di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Rabu (15/11/2023) pukul 22.45 Wita. Ini berdasarkan hasil penyelidikan Anggota Opsnal Resmob Polda Sulsel dan Anggota Opsnal Resmob Polres Bone.

4) Motif karena Tersinggung Ucapan Korban

Kepada polisi, Kaharman mengaku nekat membunuh Dahlia karena tersinggung dengan ucapannya. "Pelaku tersinggung atas ucapan korban. Makanya langsung dibunuh," ujar Kanit Resmob Polda Sulsel Kompol Benny Pornika.

Benny menerangkan, awalnya pelaku ingin membeli rokok di rumah korban dan mencari anak korban untuk membayar utang. Namun anak korban tidak ada di rumah dan korban mengucapkan kata-kata kasar, sehingga pelaku merasa tersinggung dan mengancam korban dengan sebilah parang.

5) Kronologi Pembunuhan dengan Parang

Kanit Resmob Polda Sulsel Kompol Benny Pornika mengungkap kronologi pembunuhan wanita di Bone itu, usai pelaku mengancam korban dengan sebilah parang, korban pun lari ke dalam rumahnya. Kemudian pelaku mengikuti korban sampai ke dapur dalam rumah korban.

Benny melanjutkan, pelaku mengayunkan sebilah parang, korban sempat menangkisnya dengan tangan hingga menyebabkan jari-jari korban terputus. Setelah itu pelaku melayangkan parang ke arah leher dan punggung korban hingga tewas.

Pelaku juga kemudian mengambil perhiasan korban berupa gelang yang ada di tangan korban. Selanjutnya, korban yang tewas ditemukan pertama kali oleh anaknya, saat datang ke ruko ibunya dengan maksud ingin meminta air minum.

Anak korban menemukan ibunya sudah bersimbah darah dan terdapat seorang laki-laki tak dikenal berada di dekat korban memegang parang. Benny menerangkan, saat itu pelaku menegur anak korban dengan menggunakan bahasa Bugis dan mengancam anak korban dengan parang.

(wia/imk)

Sentimen: negatif (100%)