Sentimen
Negatif (100%)
13 Nov 2023 : 19.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Himalaya, Pyongyang

Jika Perang Dunia 3 Pecah, 5 Negara Ini Disebut Bakal Jadi Medan Perang

14 Nov 2023 : 02.15 Views 2

Antvklik.com Antvklik.com Jenis Media: News

Jika Perang Dunia 3 Pecah, 5 Negara Ini Disebut Bakal Jadi Medan Perang

Antv – Sebuah kabar cukup mengejutkan publik, NATO belum lama ini menerbitkan sebuah artikel oleh seorang pensiunan pejabat pertahanan Amerika. 

Artikel tersebut diketahui berisi seruan blok tersebut untuk berperang dan bisa memenangkan perang nuklir terbatas melawan negara Beruang Merah, Rusia.

Mengutip dari VIVA Senin, 13 November 2023. Jika Amerika dan China berselisih terkait Taiwan, maka perang besar di Eropa kemungkinan akan terjadi. 

Situs yang merilis artikel tersebut, 19 FortyFive mengungkapkan dugaan, kalau perang dunia 3 bisa terdapat di 5 negara atau wilayah berikut ini.

1. Semenanjung Korea

Semenanjung Korea. (Foto: viva)

Hal yang membuat banyak publik khawatir, yakni Semenanjung Korea menjadi lokasi uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara.

Korut (Korea Utara) sering menyebut jika tes itu sebagai respons latihan militer yang dilakukan Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Sementara, menurut pemerintahan Pyongyang, latihan tersebut merupakan salah satu persiapan menginvasi negara itu. 

Korut juga diketahui beberapa kali telah meluncurkan rudal ke arah laut Jepang. Bahkan, salah satu peluru pernah jatuh di wilayah zona eksklusif ekonomi Jepang.

Seperti diketahui, Jepang dan Korea Selatan merupakan sekutu dengan Amerika Serikat. Sementara, Korea Utara memiliki kedekatan dengan Rusia dan China. 

2. Taiwan 

Bendera Taiwan. (Foto: Freepik/ www.slon.pics)

Selanjutnya Taiwan, negara yang juga menjadi sorotan karena China terus mengintimidasi pulau tersebut. 

Tindakan China bukan tanpa alasan. Mereka berusaha mempertahankan Taiwan yang gigih ingin melepaskan diri. 

Namun, sejumlah pihak menilai aksi China bisa memicu adanya perang. Bahkan barat sempat menyebut, jika Taiwan menjadi "Ukraina selanjutnya."

Amerika Serikat juga sempat mengaku cukup khawatir akan adanya kemungkinan serangan besar-besaran China. 

Eks letnan jenderal sekaligus mantan penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, HR McMaster, mengklaim China tengah bersiap perang untuk menyerang Taiwan.

McMaster menduga China bersiap untuk aksi militer demi bisa mengendalikan Taiwan kembali. Ia juga mengatakan Presiden China, Xi Jinping telah merencanakan aksi demikian. 

3. Turki-Yunani

Bendera Turki. (Foto: Freepik/ freestockcenter)

Beberapa tahun terakhir, Turki dan Yunani tengah berada di situasi panas. Kedua negara itu ada konflik yang dipicu adanya perubahan kebijakan luar negeri soal eksplorasi energi.

Turki sendiri adalah anggota NATO, sementara Yunani merupakan sekutu dekatnya. Jika Yunani menyerang Turki, maka tak menutup kemungkinan kalau aliansi militer itu akan terlibat.

NATO memiliki prinsip, jika setiap negara anggota yang diserang maka mereka akan segera bertindak.

4. Ukraina

Bendera Ukraina. (Foto: Freepik)

Pejabat asing mengatakan khawatir terkait kemungkinan Rusia memakai senjata nuklir untuk menyerang Ukraina. Namun, pemberitaan tersebut langsung dibantah oleh Rusia. 

Presiden Vladimir Putin pernah mengatakan jika Rusia tidak akan menggunakan nuklir, kecuali ada serangan nuklir terhadap wilayahnya. 

Sementara, Kroni Putin Sekaligus Wakil Dewan Keamanan Dmitry Medvedev pernah mengancam peluncuran perang nuklir jika Rusia kalah di Ukraina. 

“Kekalahan negara yang punya kekuatan nuklir dalam perang konvensional dapat memicu adanya perang nuklir pecah,” kata Medvedev.

“Negara nuklir tidak kalah dalam konflik besar di mana kepercayaan terhadap mereka diperlukan,” sambungnya dikutip dari VIVA.

5. India-China

Bendera India. (Foto: pixabay/ motionstock)

India dan China diketahui juga berkonflik terkait perbatasan di Himalaya. Kedua negara tersebut sama-sama mengatakan jika sebagian besar wilayah di perbatasan sepanjang 3.500 km.

Kedua negara itu dikatakan tidak ada yang mau mengalah. Presiden China, Xi Jinping dan Perdana Menteri Narendra Modi belum berhasil menemukan cara untuk menyelesaikan konflik itu.

Sentimen: negatif (100%)