Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Gajah
Kab/Kota: Gunung, Lamongan
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Lestarikan Warisan Budaya, Lamongan Gelar Bimtek Pembakuan Nama Rupabumi
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Lamongan (beritajatim.com) – Guna menyamakan persepsi dan melestarikan kekayaan warisan budaya takbenda toponimi, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi didampingi Wabup Abdul Rouf membuka secara langsung Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembakuan Nama Rupabumi Kabupaten Lamongan, di Ruang Rapat Gajah Mada Lantai 7 Pemkab Lamongan, Rabu (8/9/2021).
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nama Rupabumi pada tanggal 6 Januari 2021 lalu. Badan Informasi Geospasial (BIG) mendapatkan amanah koordinator penyelenggaraan nama Rupabumi di Indonesia atau dikenal sebagai National Geographical Names Authority (NGNA).
Rupabumi merupakan bagian dari permukaan bumi yang dapat dikenal identitasnya secara formal. Berdasarkan Pasal 2 dalam PP tersebut, secara umum unsur Rupabumi terdiri atas unsur alami dan unsur buatan.
Unsur alami meliputi pulau, kepulauan, gunung, pegunungan, bukit, dataran tinggi, gua, lembah, tanjung, semenanjung, danau, sungai, muara, samudera, laut, selat, teluk, unsur bawah laut, dan unsur alami lainnya.
Sedangkan, unsur buatan mencakup wilayah administrasi pemerintahan (provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan); objek yang dibangun (gedung, bangunan, jalan, dan sebagainya); kawasan khusus (kawasan yang diatur dalam peraturan perundangan); dan tempat berpenduduk (kawasan perkotaan, permukiman, wilayah adat, dan perkampungan).
Bimtek Pembakuan Nama Rupabumi Kabupaten Lamongan, yang berlangsung di Ruang Rapat Gajah Mada Lantai 7 Pemkab Lamongan.PP tersebut juga berisi pengaturan mengenai tahapan penyelenggaraan pembakuan nama rupabumi di Indonesia, dari mulai pengumpulan, penelaahan, hingga penyusunan nama rupabumi baku ke dalam Gazeter Republik Indonesia. Berdasarkan amanah PP tersebut, keseluruhan tahapan dilaksanakan melalui Sistem Informasi Nama Rupabumi (SINAR).
Sehubungan dengan itu semua, Bupati Lamongan yang akrab disapa Bupati YES ini mengucapkan rasa terimakasihnya kepada BIG yang telah mensupport pelaksanaan kegiatan ini. Meburutnya, bahwa dari 1.500 lebih objek di Kabupaten Lamongan, di antaranya baru ada 21 yang tercatat secara baku.
“Terima kasih atas kesediaan tim BIG yang mensupport kami. Sebetulnya kita sudah punya, tapi baru 21 dari total 1.500-an objek yang ada. Terus kanggo apa sih Rupabumi itu? tak lain untuk digunakan dalam kebijakan satu data seperti yang dinterupsikan pusat. Bahkan, data ini bisa digunakan anak cucu kita kelak,” ujar Bupati YES.
Bimtek Pembakuan Nama Rupabumi Kabupaten Lamongan, yang berlangsung di Ruang Rapat Gajah Mada Lantai 7 Pemkab Lamongan.Lebih lanjut, Bupati YES menuturkan, keberanian Lamongan untuk menggelar kegiatan ini dinilai sebagai bentuk keberhasilan Kabupaten Lamongan yang mampu menjadi kabupaten pertama di Pulau Jawa yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 1 berdasarkan asesmen situasi Covid-19 yang dilansir oleh Kemenkes RI.
“Alhamdulillah, Kabupaten Lamongan menjadi kabupaten pertama yang masuk asesmen level 1 di Jawa Timur. Kita patut bersyukur atas capaian tersebut, di mana capaian ini merupakan hasil sinergi dari berbagai pihak. Namun jangan sampai lengah dan tetap waspada karena Covid-19 masih ada,” tuturnya.
Tak lupa, Bupati YES juga mengapresiasi seluruh masyarakat atas kesabarannya selama ini dalam menghadapi pandemi. Pihaknya juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap mentaati protokol kesehatan. Status PPKM level 1 tersebut, imbuh Bupati YES, tak boleh disambut secara berlebihan oleh masyarakat.
“Atensi masyarakat sangat tinggi, banyak sekali yang menanyakan, Pak kapan wisata dibuka? Pak kapan hajatan bisa dilakukan? Saya jawab oke akan kita buka, tapi semua perlu pertimbangan, tetap dilakukan pengontrolan dan tidak euforia. Tunggu surat edarannya,” lanjutnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Bimtek yang diselenggarakan selama 2 hari tersebut diikuti oleh surveyer kecamatan se-Kabupaten Lamongan. Surveyer Pemetaan dari BIG, Lulus Hidayatno, juga turut hadir dan mendukung.
Tak cukup itu, bahkan Lulus Hidayatno juga siap membantu para peserta surveyer kecamatan dalam beberapa hal, mulai dari memberikan pembekalan, pengarahan, serta meningkatkan kapasitas SDM dalam proses pendaftaran, pengumpulan data survei, hingga proses telaah data oleh verifikator. [riq/but]
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks
Sentimen: positif (99.2%)