Sentimen
Tokoh Terkait
Ganjar dan Prabowo Berpeluang Dulang Banyak Suara karena Janji Lanjutkan Program Jokowi
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Pasangan capres dan cawapres yang mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpeluang mendapat suara publik yang lebih besar.
Berdasarkan survei Indo Barometer, elektabilitas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dengan 34,2 persen suara. Sementara Ganjar Pranowo dan Mahfud MD serta Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, masing-masing elektabilitasnya sebanyak 26,2 persen dan 18,3 persen.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan, meski selisih elektabilitas Prabowo dan Ganjar cukup jauh, tetapi keduanya sama-sama berkomitmen untuk melanjutkan program Jokowi yang membuat pendukung mereka cukup banyak.
"Yang unggul pada hari ini adalah Prabowo dan Ganjar. Mereka berebut kolam suara orang-orang yang puas terhadap kinerja Jokowi karena dua-duanya berargumentasi akan melanjutkan pembangunan Jokowi," kata Qodari dalam diskusi Menimbang Capres/Cawapres Putaran 2 Pilpres 2024 di KAHMI Center di Jakarta.
Baca Juga: Pilpres 2024, Selera Rakyat Harus Dinaikkan Agar Terpilih Pemimpin Berkualitas
Dalam survei yang digelar pada 25-31 Oktober 2023 itu, Indo Barometer juga mendapat pendukung Anies-Cak Imin didominasi oleh orang-orang yang tidak puas dengan kinerja Jokowi.
Orang-orang tersebut mendukung AMIN karena narasi perubahan yang diusungnya. Narasi itu sesuai dengan harapan mereka yang mengharapkan adanya perubahan setelah Jokowi menjabat selama dua periode.
"Ketika tingkat kepuasan masyarakat terhadap Pak Jokowi sebesar 80 persen, ketidakpuasannya hanya 20 persen. Mas Anies dengan slogan perubahan, ya, kolam suaranya yang 20 persen tadi itu," katanya.
Alasan Prabowo Unggul dama Survei ElektabilitasDirektur Survei and Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara membeberkan empat alasan yang membuat Prabowo Subianto unggul dari Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Pertama, peran Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Presiden dinilai intensi memberikan sinyal dukungannya terhadap capres yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini. Sementara SBY sudah resmi memboyong partainya masuk ke koalisi Prabowo.
Kedua, Ganjar cenderung blunder. Sikapnya dianggap blunder saat menanggapi beberapa hal, salah satunya soal penolakan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 buntut rencana keterlibatan timnas Israel.
Baca Juga: Bagaimana Nasib Penonton BMTH Day 1 yang Dibubarkan di Tengah Konser? Apakah Ada Refund?
Ketiga, program lumbung pangan nasional atau food estate. Proyek strategis nasional itu sebenarnya merupakan program Jokowi yang dijalankan Prabowo selaku Menteri Pertahanan.
Namun PDI Perjuangan (PDIP sebagai partai pendukung Jokowi justru melakukan serangan politik terhadap proyek tersebut. Dengan begitu, banyak publik menilai bahwa PDIP sedang melakukan serangan politik ke Jokowi, bukan secara langsung ke Prabowo.
Keempat, narasi negatif Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO). Dia menyebut, bakal capres harus memiliki istri jika ingin mencalonkan diri sebagai presiden.***
Sentimen: positif (80%)