Sentimen
Positif (99%)
12 Nov 2023 : 02.29
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia

Kasus: HAM

Partai Terkait

Buku Manifesto Kesejahteraan Karya Fahri Hamzah Senafas dengan Keyakinan Saya

12 Nov 2023 : 09.29 Views 3

Jurnas.com Jurnas.com Jenis Media: News

Buku Manifesto Kesejahteraan Karya Fahri Hamzah Senafas dengan Keyakinan Saya

Marlen Sitompul | Sabtu, 11/11/2023 19:41 WIB

Waketum DPN Partai Gelora, Fahri Hamzah bersama Bacapres Prabowo Subianto. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Calon presiden (Capres) Koalisi Indonesia Manu KIM), Prabowo Subianto mengatakan, permasalahan mendasar bangsa Indonesia, sebagaimana sering dia kemukakan dalam berbagai diskusi dan perjalanan politiknya selama ini, adalah ketimpangan ekonomi yang mengancam pada konflik sosial dan disintegrasi bangsa. Indonesia yang kaya sumber daya alam dan potensi sumber daya manusia seharusnya tidak hidup dalam ketimpangan dan kemiskinan.

"Namun, kondisi tersebut tampaknya mash menjadi pemandangan umum di sekitar kita. Saya menyebut kondisi tersebut sebagai `Paradoks Indonesia`," kata Prabowo saat memberi kata pengantar buku Manifesto Kesejahteraan, Platform Ekonomi Politik Menuju Indonesia Superpower Baru karya Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah yang dilaunching Jumat (10/11/2023).

Prabowo menyampaikan, setiap anak bangsa, khususnya generasi muda dan penerus, seharusnya memiliki kesadaran tentang akar permasalahan ini dan secara bersama-sama memiliki pandangan ke depan untuk menyelesaikannya. Karena mustahil, cita-cita Indonesia menjadi negara besar dan kuat akan terwujud, jika permasalahan mendasar belum terselesaikan.

Menurut Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut, kemajuan ekonomi dan kesejahteraan bangsa di masa depan adalah milik seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya milik golongan atau kelompok tertentu. Indonesia hanya akan bisa bangkit jika dibangun atas dasar keadilan ekonomi dan pemerataan pembangunan.

"Saya kira buku `Manifesto Kesejahteraan` yang dirilis saudara Fahri Hamzah ini memiliki nafas yang sama dengan apa yang telah menjadi keyakinan saya sejak dulu," sebut Prabowo.

Dengan pendekatan ekonomi politik yang multidimensi, menurut Prabowo, buku Trilogi Kesejahteraan memberikan banyak uraian teoritis dan historis terhadap akar-akar ketimpangan ekonomi. Tidak berhenti sampai disitu, buku karya Fahri Hamzah itu juga menawarkan gagasan-gagasan dan langkah-langkah taktis (Manifesto) menuju Indonesia yang lebih sejahtera di masa datang.

"Memang betul sekali bahwa permasalahan bangsa tidak bisa hanya diselesaikan dengan satu pendekatan atau gagasan saja. Karena masalah ekonomi tidak lepas dari masalah politik dan hukum. Dan sebaliknya, masalah politik dan hukum tidak bisa dilepaskan dari permasalahan ekonomi,” kata Prabowo.

“Seperti uraian dalam buku ini, demokratisasi politik dan reformasi hukum menjadi agenda yang harus dintegrasikan dalam agenda pembangunan kesejahteraan secara keseluruhan," lanjut Prabowo.

Terakhir, Prabowo berharap dengan buku yang ditulis Fahri Hamzah sejak menjabat Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Kormesra), Dari 2014-2019 ini, ia berharap semakin banyak lagi anak-anak bangsa yang semakin sadar dengan kondisi bangsa dan bangkit bersama untuk membangun Indonesia masa depan yang lebih kuat dan sejahtera.

"Bung Fahri Hamzah saya kenal sejak menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, sebuah fakultas yang didirikan oleh ekonom Prof. DR. Soemitro Djojohadikoesumo yang adalah ayah saya sendiri. Terima kasih Bung Fahri Hamzah telah menuangkan gagasan-gagasan ini dalam bentuk buku. Dan kepada anak bangsa, saya mengucapkan selamat membaca,” tutup Prabowo Subianto.

TAGS : Prabowo Subianto Capres Koalisi Indonesia Maju Buku Manifesto Kesejahteraan Bukur Karya Fahri Ham

Sentimen: positif (99.6%)