Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: kecelakaan
Edukasi Pertolongan Pertama Gangguan dan Kecelakaan Fisik pada Lingkungan Sekolah
Sumutpos.co Jenis Media: News
SEKOLAH merupakan institusi yang mendapat kepercayaan orangtua dalam menjaga, mengasuh dan mendidik anak. Untuk itu sekolah bertanggung jawab akan kenyamanan, keamanan dan keselamatan siswa.
Mendidik warga sekolah adalah proses terus-menerus dengan memberikan informasi yang sesuai dengan kemajuan pengetahuan. Hal ini mengemuka saat dua dosen Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan (STOK) Bina Guna melaksanakan edukasi pertolongan pertama pada gangguan dan kecelakaan fisik di lingkungan sekolah.
Kegiatan diadakan atas kerja sama dengan Pemerintah Desa Bandar Setia, Kecamatan Percutseituan, Sabtu (11/11). Edukasi menghadirkan nara sumber Ahmad Al Munawar SPd MPd dan Filli Azandi SPd MOr.
Nara sumber mengutarakan bahwa aktivitas warga sekolah yang tinggi akan berbanding lurus dengan risiko cedera yang akan menimbulkan traumatik ringan atau serius. Kecelakaan dapat juga mengakibatkan cacat permanen atau bahkan kematian.
Untuk itu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan salah upaya sekolah dalam bidang kesehatan yang bekerja sama dengan Puskesmas dengan sasaran utamanya adalah siswa dan lingkungan sekolah. Siswa yang bertugas di UKS dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan haruslah memiliki kualifikasi yang mumpuni dalam menangani cedera/kecelakaan.
Ahmad Al Munawar SPd MPd didampingi Filli Azandi SPd MOr menegaskan perlu edukasi penanganan pertolongan pertama pada cedera. Pertolongan pertama bukanlah perlakuan yang sifatnya permanen, namun diperlukan tindakan lanjutan yang diberikan oleh tim ahli (paramedis) agar cedera yang terjadi tidak menimbulkan efek yang berkepanjangan dan merugikan penderita.
Pertolongan pertama pada cedera, lanjutnya, dapat dilakukan dengan metode Rest, Ice, Compress, Elevation (RICE). Metode ini sebaiknya dilakukan dalam kurun waktu 36 jam. (dmp)
SEKOLAH merupakan institusi yang mendapat kepercayaan orangtua dalam menjaga, mengasuh dan mendidik anak. Untuk itu sekolah bertanggung jawab akan kenyamanan, keamanan dan keselamatan siswa.
Mendidik warga sekolah adalah proses terus-menerus dengan memberikan informasi yang sesuai dengan kemajuan pengetahuan. Hal ini mengemuka saat dua dosen Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan (STOK) Bina Guna melaksanakan edukasi pertolongan pertama pada gangguan dan kecelakaan fisik di lingkungan sekolah.
Kegiatan diadakan atas kerja sama dengan Pemerintah Desa Bandar Setia, Kecamatan Percutseituan, Sabtu (11/11). Edukasi menghadirkan nara sumber Ahmad Al Munawar SPd MPd dan Filli Azandi SPd MOr.
Nara sumber mengutarakan bahwa aktivitas warga sekolah yang tinggi akan berbanding lurus dengan risiko cedera yang akan menimbulkan traumatik ringan atau serius. Kecelakaan dapat juga mengakibatkan cacat permanen atau bahkan kematian.
Untuk itu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan salah upaya sekolah dalam bidang kesehatan yang bekerja sama dengan Puskesmas dengan sasaran utamanya adalah siswa dan lingkungan sekolah. Siswa yang bertugas di UKS dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan haruslah memiliki kualifikasi yang mumpuni dalam menangani cedera/kecelakaan.
Ahmad Al Munawar SPd MPd didampingi Filli Azandi SPd MOr menegaskan perlu edukasi penanganan pertolongan pertama pada cedera. Pertolongan pertama bukanlah perlakuan yang sifatnya permanen, namun diperlukan tindakan lanjutan yang diberikan oleh tim ahli (paramedis) agar cedera yang terjadi tidak menimbulkan efek yang berkepanjangan dan merugikan penderita.
Pertolongan pertama pada cedera, lanjutnya, dapat dilakukan dengan metode Rest, Ice, Compress, Elevation (RICE). Metode ini sebaiknya dilakukan dalam kurun waktu 36 jam. (dmp)
Sentimen: negatif (79.9%)