Sentimen
Positif (86%)
11 Nov 2023 : 17.19
Informasi Tambahan

Hewan: Gajah

Kab/Kota: Bungur

Kasus: kebakaran

Tokoh Terkait
Nazaruddin

Nazaruddin

Napas panjang populasi Gajah Sumatera, Riska melahirkan lagi

12 Nov 2023 : 00.19 Views 3

Alinea.id Alinea.id Jenis Media: News

Napas panjang populasi Gajah Sumatera, Riska melahirkan lagi

Rerata dalam satu kelahiran gajah, tim ERU melakukan pemantauan karena proses kelahirannya normal dan Riska juga sudah pernah melahirkan. Gajah betina itu dipantau aman dan sehat.

"Riska merupakan gajah dari kawanan yang dipelihara di kamp ERU Bungur," kata Nazaruddin dihubungi Alinea, Sabtu (11/11).

Diungkapkannya, penanganan dari tim ERU dalam kondisi gajah pasca-melahirkan yang terutama adalah perawatan induk diberi pakan secukupnya. Induknya dan gajah-gajah betina yang lain merawat sang bayi bersama-sama sebagai kebiasaan hewan komunal (yang selalu berkumpul dalam satu kawanan).

"Mahout atau pawang gajah bertugas memonitor induk seperti memberi suplemen tambahan dan buah-buahan," kata Nazaruddin, yang pada 2018 dianugerahi penghargaan mahout teladan nasional oleh Presiden Joko Widodo.

Dengan kelahiran bayi dari induk Riska ini Nazaruddin berharap populasi gajah bisa meningkat di mana diakuinya program pemerintah sudah cukup terarah dalam peningkatan populasi satwa liar khususnya gajah.

Nazaruddin, yang kecintaannya terhadap gajah dimulai 40 tahun lalu ketika ia merawat seekor bayi gajah yang diselamatkan setelah terjatuh ke dalam sumur, mengatakan bahwa penanganan konflik manusia-gajah telah berkembang sejak awal tahun 1980-an. Saat itu, upaya seperti Operasi Tata Liman hanya sebatas menggiring gajah liar kembali ke kawasan taman nasional yang dilindungi, namun jarang memberikan edukasi kepada warga desa tentang peran gajah dalam keseimbangan ekosistem.

Sejak didirikan, tim ERU telah melakukan patroli rutin dengan menggunakan gajah jinak yang dilatih di pusat pelatihan gajah TN Way Kambas dan merekrut mahout muda dari desa-desa terdekat. Sebagian besar pekerjaan mereka mengusir gajah liar dari lahan pertanian dan desa, namun kini ditambah upaya pendidikan yang serius.

Hal ini melibatkan pelatihan kelompok masyarakat mengenai strategi mitigasi konflik manusia-gajah, pembangunan menara penjaga, dan pos pengawasan di sepanjang perbatasan taman nasional, yang memudahkan pemantauan pergerakan gajah liar dan memberikan respons jika diperlukan.

“Masyarakat teredukasi dan dilibatkan dalam ERU,” kata Nazaruddin, aparatur sipil negara kelahiran Seluma, Bengkulu.

Diketahui di areal kawasan TN Way Kambas pada musim kemarau baru-baru ini terjadi kebakaran hutan dan lahan yang meluas. Gajah-gajah yang sedang bunting tentu sensitif dengan situasi Karhutla, karena itu tim ERU lebih meningkatkan kewaspadaan. Gajah-gajah selalu digiring agar lebih dekat dengan kamp ERU untuk memastikan keselamatan mereka.  

Sentimen: positif (86.5%)