Sentimen
Positif (92%)
11 Nov 2023 : 17.08
Informasi Tambahan

Institusi: UNAIR, Universitas Airlangga

Anwar Usman Merasa Difitnah, Henri Subiakto: Paman Ini Agamanya Kuat tapi Hati Nuraninya Lemah

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

11 Nov 2023 : 17.08
Anwar Usman Merasa Difitnah, Henri Subiakto: Paman Ini Agamanya Kuat tapi Hati Nuraninya Lemah

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sekaligus Guru besar Universitas Airlangga (Unair) Profesor Henri Subiakto, memberikan reaksi terhadap pernyataan Anwar Usman setelah dicopot dari jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut Henri, Usman merupakan sosok yang memiliki dalil dan pengetahuan agama yang kuat.

Namun, dikatakan Henri, di samping semua itu Usman memiliki etika yang lemah.

"Paman Usman ini dalil agamanya kuat, tapi etika terkait hati nuraninya lemah," ujar Henri dalam keterangannya di aplikasi X (10/11/2023).

Untuk itu, Henri menuturkan, Usman emoh dan pantang mundur karena merasa tidak bersalah.

Meskipun pada putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK), Usman dinyatakan terbukti melanggar etik.

"Makanya pantang mundur dan merasa tidak bersalah," tandasnya.

Dalam potongan video yang beredar, Usman mengaku karirnya sebagai hakim dilumatkan oleh fitnah yang keji dan kejam.

"Saat ini, harkat, derajat, dan martabat saya sebagai hakim hampir selama 40 tahun dilumatkan oleh sebuah fitnah yang amat keji dan kejam," kata Usman.

Dalam video satu menit sembilan detik itu, Usman mangku tidak pernah berkecil hati meskipun putusan MKMK di luar dari harapannya.

Usman mengaku, akan tetap menegakkan hukum dan keadilan di negara Indonesia.

"Saya tidak pernah berkecil hati dan pantang mundur dalam menegakkan hukum dan keadilan di negara tercinta," ucapnya.

Tambahnya, dibalik putusan MKMK tersebut, ada pihak yang sedang menyusun skenario untuk mematikan karakternya.

Hanya saja, kata dia, sebaik-baik skenario pihak yang ingin menjatuhkannya, namun ada skenario yang jauh lebih baik dan indah.

"Saya tetap yakin, sebaik-baik skenario manusia siapapun, untuk membunuh karakter saya, karir saya, harkat dan derajat, serta martabat saya dan keluarga besar saya, tentu tidak akan lebih baik dan indah dibandingkan dengan skenario Allah SWT," kuncinya.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: positif (92.8%)