Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Rezim Orde Baru
Kab/Kota: Tegal
Kasus: KKN, nepotisme
Partai Terkait
Sekjen Gerindra: Kita Calonkan Gibran Malah Dituduh Ini Itu
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Ada pihak yang tak senang atau suka dengan keputusan Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Prabowo Subianto di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, ketidaksukaan itu disebabkan karena ketidaksiapan pihak tertentu untuk memberikan ruang terhadap anak muda untuk memimpin Indonesia. Lantaran peran pemuda akan lebih signifikan mengingat hampir 60 persen pemilih di Pilpres 2024 adalah anak muda.
Baca Juga:
Gerindra Optimistis Prabowo-Gibran Menang Mutlak di Jakarta
Itu sebabnya, ucap Muzani, banyak orang yang tidak suka terhadap pasangan Prabowo-Gibran. Banyak dari mereka yang tidak siap dengan situasi Pemilu 2024 nanti.
"Disepakatinya Mas Gibran sebagai cawapres dari Koalisi Indoensia Maju sebagai bagian dari cara kita menyambut dan memperisapkan Indonesia Emas 2045," kata menghadiri konsolidasi bersama ribuan kader di Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, Kamis (9/11).
"Agar di usia negara Indonesia yang ke 100 tahun nanti akan menjadi siap. Maka Gibran adalah perwakilan anak muda yang dipersiapkan untuk Indonesia Emas. Bahwa generasi muda harus disiapkan (menjadi pemimpin) di 2024, maka kita harus rela untuk itu," tambah Muzani.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran ini menyebut, ada upaya-upaya yang sistematis untuk mendegradasi dukungan kepada Prabowo-Gibran yang semakin menguat. Kehadiran Gibran dalam kontestasi pemilu 2024 dimana lebih dari 55 persen jumlah pemilihnya adalah anak muda itu menjadi ancaman bagi pihak lawan.
Menurut dia, saat ini pasangan Prabowo-Gibran selalu dicurigai, upaya pencalonan di Pilpres itu pun disalahpahami dan disalah mengerti.
Baca Juga:
Gerindra Yakin RK dan Khofifah Masuk TKN Prabowo-Gibran
Bahkan, ada pihak lain yang menuduh majunya pasangan Prabowo-Gibran menghidupkan Orde Baru.
"Ada yang menuduh sedang menghidupkan Nepotisme atau KKN. Bahkan meminta pasangan (Prabowo-Gibran) ini mundur saja. Padahal lebih dari 55 persen pemilih di pemilu 2024 adalah anak muda. Masa kita ajukan cawapres anak muda malah dituduh ini itu. Kami merasa kemenangan Prabowo-Girban sudah di depan mata, sehingga upaya itu dihalangi," jelasnya.
Meski demikian, Muzani menegaskan bahwa cara-cara itu justru akan memperkuat semangat kader, simpatisan, Gerindra dam partai koalisi untuk memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Tapi kami yakin seluruh kader Gerindra, masyarakat dan simpatisan Prabowo-Gibran, bahkan partai-partai Koalisi Indonesia Maju tidak akan gentar menghadapi tuduhan itu karena kita yakin Prabowo-Gibran akan menang di 2024," tegasnya. (Asp)
Baca Juga:
Gerindra Sebut Usulan Hak Angket Soal Putusan MK Rendahkan Akal Sehat
Sentimen: positif (99.9%)