Sentimen
Netral (40%)
10 Nov 2023 : 18.05
Informasi Tambahan

Event: Pilkada Serentak

Grup Musik: APRIL, iKON

Kab/Kota: Surabaya, Solo

Partai Terkait

Hasto Menangis PDIP Ditinggalkan Jokowi: Manusia Bisa Berubah oleh Sisi Gelap Kekuasaan

11 Nov 2023 : 01.05 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Hasto Menangis PDIP Ditinggalkan Jokowi: Manusia Bisa Berubah oleh Sisi Gelap Kekuasaan

PIKIRAN RAKYAT - Air mata Hasto Kristiyanto tak terbendung kala menceritakan bagaimana Presiden Jokowi meninggalkan partai yang mengangkatnya ke puncak kekuasaan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP itu menyingung bagaimana di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri, partainya berhasil membawa Jokowi memenangkan Pilkada Solo, Pilgub Jakarta, hingga Pilpres selama 2 periode.

Akan tetapi, menjelang Pilpres 2024, Jokowi dan keluarganya yang juga berhasil meraih kekuasaan melalui PDIP satu per satu meninggalkan partai berlambang banteng tersebut. Mulai dari Gibran Rakabuming Raka yang jadi Cawapres Prabowo Subiano hingga Bobby Nasution yang mundur karena mendukung sang adik ipar.

"Dengan apa yang terjadi, bukan pada seberapa sakitnya, kami sudah biasa mengalami rasa sakit itu. Ini bagian dari gemblengan-gemblengan sejarah bahwa sakit ya kami enggak bisa Menutup Mata," tutur Hasto Kristiyanto, Kamis 9 November 2023.

Baca Juga: Relawan: Gibran Rakabuming Harapan Baru bagi Anak Muda

Menceritakan hal menyakitkan itu, dia pun langsung menangis. Sambil berurai air mata, mantan anggota DPR tersebut mengungkapkan bagaimana banyak kader juga ikut terkejut dengan apa yang terjadi.

"Kami sangat sedih, Ibu mega itu mengawal Pak Jokowi, semua, dan kami juga, saya belum menghitung berapa yang di ranting-ranting itu. Ketika bertemu dengan saya 'kenapa bisa seperti ini?' Saya hanya bisa memberikan penjelasan bahwa manusia bisa berubah oleh sisi-sisi gelap kekuasaan, tetapi yang paling penting bagi PDI Perjuangan bukan meratapi itu," kata Hasto Kristiyanto.

PDIP Tetap Maju

Meski sedih ditinggalkan Jokowi dan keluarganya, dia menekankan bahwa yang terpenting pada saat ini adalah bagaimana seluruh cita-cita bangsa yang dibangun dengan tumpahan darah dan air mata serta peristiwa-peristiwa heroik terus bergelora.

"Tidak boleh yang namanya kekuasaan kemudian diselewengkan hanya karena suatu ambisi, seorang pemimpin punya tugas mempersiapkan siapapun yang menjadi calon penggantinya," ucap Hasto Kristiyanto.

Sebagai contoh, dia menyinggung bagaimana Tri Rismaharini yang kini menjadi Menteri Sosial (Mensos) menjadikan Eri Cahyadi sebagai penggantinya untuk memimpin Surabaya. Menurutnya, Risma tidak berpikir bahwa penggantinya harus orang yang bisa dikontrol.

"Bu Risma mensiapkan Eri Cahyadi dari bawah, yang memahami seluruh falsafah kepemimpinan untuk menjadikan Surabaya sebagai Kota yang hijau," ujar Hasto Kristiyanto.

"Jadi legasi yang terpenting adalah kesinambungan itu, sehingga Surabaya menjadi ikon, tidak hanya Kota Pahlawan, kota perjuangan, tetapi juga sekarang menjadi kota yang begitu nyaman dengan ruang-ruang publik. Ini kan sebagai contoh-contoh mutiara-mutiara demokrasi yang hidup melalui pelaksanaan Pilkada secara langsung, begitu banyak," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: BLT, Warga Desa, dan Rentenir Bansos

Hasto Kristiyanto pun menekankan bahwa PDIP bisa menunjukkan suatu proses regenerasi melalui para pemimpin yang diciptakannya. Hal itu adalah karena mereka terkait oleh konstitusi bahwa seseorang dibatasi jabatan dua periode untuk menjabat, termasuk Presiden.

"Akan tetapi, partai ini ada sepanjang bangsa ini ada. Karena itulah meskipun kami sedih, kami sangat-sangat sedih, tetapi kami punya tanggung jawab bahwa apapun yang kami hadapi ketika masih ada rakyat yang memerlukan suatu harapan hidup lebih baik, pekerjaan yang layak secara kemanusiaan, pendidikan agar kita bisa mengejar ketertinggalan dari negara tetangga, maka (PDIP) menghadapi berbagai persoalan ini," ujarnya.

Hasto Kristiyanto juga mengungkapkan bagaimana PDIP dibuat terombang-ambing dalam perasaan yang menyesakkan selama enam bulan ke belakang karena sikap Jokowi. Namun, semangat partai itu dinyatakan tidak akan pernah luntur.

"Enam bulan loh perasaan kami, sejak bulan April, itu up and down tapi pada akhirnya kami akhirnya mengkristal suatu semangat baru, suatu tekad baru, sehingga baju saya hitam ini sudah tidak lagi sebagai simbol kesedihan, sebagai simbol struggle bersama dengan rakyat," katanya.

"Kalau kita di alam semesta itu ada black hole, ini adalah kumpulan dari begitu banyak black hole yang punya kekuatan grafiti, yang punya soliditas untuk bergerak, karena kami Yakin sekarang bahwa ini ujian tidak hanya bagi PDI perjuangan, tetapi juga bagi bangsa dan negara," ucap Hasto Kristiyanto menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored, Jumat 10 November 2023.***

Sentimen: netral (40%)