Sentimen
Positif (100%)
10 Nov 2023 : 10.46
Informasi Tambahan

BUMN: bank bjb

Kab/Kota: Cianjur, Yogyakarta

Kasus: stunting

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Atasi Kesulitan Air di Pesantren, Pangkostrad Letjen Maruli Bangun Titik Air untuk 7.246 Jiwa

10 Nov 2023 : 10.46 Views 1

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

Atasi Kesulitan Air di Pesantren, Pangkostrad Letjen Maruli Bangun Titik Air untuk 7.246 Jiwa

Sejumlah Pondok Pesantren di Indonesia menerima manfaat air layak melalui Program TNI AD Manunggal Air

JAKARTA, JITUNEWS.COM – TNI Angkatan Darat (AD) menghadirkan air bersih di seluruh wilayah di Indonesia yang mengalami kesulitan air bersih melalui program Manunggal Air. Program tersebut dicetuskan pertama kali oleh Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal (Letjen) Maruli Simanjuntak.

Program TNI AD Manunggal Air merupakan solusi atas permasalahan sulitnya akses air yang layak untuk masyarakat Indonesia. Berdasarkan data BPS tahun 2022, sebanyak 25,35 juta jiwa atau sekitar 9,2 % dari seluruh penduduk Indonesia belum bisa mengases air yang layak.

Dibawah kepemimpinan Letjen Maruli, Program TNI AD Manunggal Air berhasil membangun titik-titik penyedian air layak di seluruh wilayah di Indonesia. Metode yang digunakan dalam program tersebut antara lain melalui pompa hidrolik, sumur bor, dan penyaluran air dengan sistem gravitasi.

Simon Petrus Kamlasi, Prajurit dari NTT yang Atasi Kesulitan Air di Daerah-daerah Indonesia

Selain mememuhi kebutuhan air untuk masyarakat umum, Progran TNI AD Manunggal Air juga ditujukan untuk lingkungan Pondok Pesantren. Harapannya program tersebut dapat menyentuh berbagai lapisan masyarakat.

Sejumlah Pondok Pesantren di Indonesia menerima manfaat air layak melalui Program TNI AD Manunggal Air. Program tersebut berhasil membangun 13 titik air yang terdiri dari 7 sumur bor, 4 pompa hidram, dan 2 penyaluran air dengan sistem gravitasi di Pondok Pesantren di beberapa provinsi seperti di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Sulawesi Tengah. Totalnya ada 7.246 jiwa yang menerima manfaat dari Program TNI AD Manunggal Air untuk Pesantren.

Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, termasuk penurunan angka stunting, kemiskinan, serta membuka lapangan pekerjaan dengan peningkatan peluang di bidang pertanian, dan terutama pemenuhan kebutuhan dasar para santri di lingkungan Pesantren.

Letjen Maruli Simanjuntak mengatakan bahwa Program TNI AD Manunggal Air untuk Pondok Pesantren dicetuskannya saat mendengar cerita terkait beberapa pesantren yang mengalami kesulitan air. Santri-santri di Pondok Pesantren di sejumlah daerah, kata dia, mengalami kesulitan air terutama ketika hendak berwudhu sebelum melaksanakan ibadah. Oleh karena itu, Letjen Maruli memerintahkan kepada timnya untuk menindaklanjuti permasalahan akses air yang layak di sejumlah Pondok Pesantren.

“Menyiapkan sumber air jika dilandasi dengan hati yang bersih, doa yang tulus, niat yang baik dan atas Ridho dari Tuhan YME, maka kita akan diberikan kemudahan untuk mendapatkan sumber air yang diharapkan. Apalagi untuk Pondok Pesantren, hal itu sangat memberikan manfaat yang besar untuk para Santri” kata Letjen Maruli kepada timnya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Selasa (8/11/2023).

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Ainur Rahmah yang berlokasi di Desa Majalaya, Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur, Wawan mengaku bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada TNI AD terutama Pangkostrad Letjen Maruli yang telah membangun titik-titik air di pesantrennya.

Wawan bercerita bahwa sebeluma ada Program TNI AD Manunggal Air untuk Pondok Pesantren, santrinya harus mengambil air secara berpindah-pindah di musim kemarau. Hal itu, kata dia, dilakukan setiap tahun dan sudah bertahun-tahun lamanya.

“Kami mengambil di kampung-kampung itu setiap 3 minggu, sampai paling lama 3 minggu kita itu tidak mendapatkan air. Ngambil disana nanti disana habis pindah, sana habis pindah lagi,” ujarnya.

Namun kini kesulitan mengambil air untuk wudhu sudah tidak lagi dirasakan. Air, kata dia, sudah langsung mengalir dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan santri. Wawan pun mengaku bahagia karena tidak lagi mengalami kendala air.

“Jadi kayak terasa sudah seperti hidup di kota gitu pak,” kata Wawan sembari tertawa bahagia.

Perkuat Sinergi, bank bjb Tandatangani Adendum Perpanjangan PKS dengan TNI AD

Sentimen: positif (100%)