Editor: Afdal Namakule |  

Rabu 08-11-2023,14:46 WIB

Presiden Jokowi dan Wali Kota Surakarta yang juga putra sulungnya Gibran Rakabuming--

FIN.CO.ID- Pegiat media sosial Denny Siregar mengungkapkan hal mengerikan yang diprediksi akan terjadi terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika nanti tidak lagi bekuasa, ketika nanti tidak lagi memegang tongkat komando Presiden.

Denny Siregar mengatakan, ketika Jokowi lengser, maka dia tak lagi berpengaruh dan tak lagi sehebat saat menjadi Presiden. 

"Apakah Jokowi sekarang ketika dia masi jadi Presiden akan sehebat Jokowi ketika dia nanti tidak jadi Presiden? Saya jawab tidak, dan ini yang sebenarnya yang mengerikan," kata Denny Siregar, dikutip dari chanel YouTube 2045 TV, Rabu 8 November 2023. 

"Jokowi bisa berkuasa atas banyak hal karena dia sekarang memegang tongkat komando sebagai seorang Presiden. Tetapi ketika tongkat komando itu tidak lagi dipegang Jokowi, bisa jadi serangan beruntun akan menyerang Jokowi," sambungnya. 

BACA JUGA:

Produser film dan pegiat media sosial Denny Siregar.-Screenshot YouTube/COKRO TV-

Denny Siregar melanjutkan, apalagi jika nantinya Prabowo Subianto terpilih menjadi Presiden dalam Pilpres 2024 nanti. Maka Prabowo akan membersihkan orang-orang Jokowi di Istana yang dianggap sebagai ancaman. 

Yang  pertama yang akan dilakukan Prabowo adalah memotong 'kaki-kaki' Jokowi di pemerintahan.

"Ya wajar saja, Prabowo sudah pasti tidak ingin dikelilingi oleh orang-orang Jokowi. Dia pasti ingin dikelilingi oleh orang-orangnya sendiri. Orang-orang yang dia percaya, bukan orang yang punya potensi berkhianat" kata Denny Siregar.

Denny Siregar yang merupakan pendukung Jokowi sejak 2014 hingga 2019 ini mengatakan, langkah pertama yang akan dilakukan Prabowo ketika menjadi Presiden adalah menggantikan Kapolri dan Panglima TNI. Prabowo akan memilih orang-orang kepercayaannya.

BACA JUGA:

"Akan diganti Prabowo jika nanti berkuasa adalah Kapolri dan Panglima TNI. Pertahanan dan Kemanan itu harus orangnya dia. Bukan orangnya Jokowi," ujar Denny Siregar. 

"Yang kedua, adalah menteri-menteri strategis akan dia ganti semua dengan orang-orangnya dia. Prabowo akan membangun kekuatan baru di Istana dengan orang-orang yang dia percayai," paparnya. 

Denny Siregar menilai, Prabowo saat ini masih terlihat patuh dan tunduk kepada Jokowi. Sebab Jokowi adalah Presiden sementara Prabowo adalah menterinya. 

Lebih lanjut, Denny Siregar mengakui pernah dengar rumor bahwa Prabowo ingin gantikan Gibran Rakabuiming Raka dengan Erick Thohir. 

Hal ini sebab hasil survei memaparkan elektabilitas Prabowo mulai menurun setelah merangkul Gibran sebagai cawapresnya.

Apalagi dengan cara gugatan batas umur capres cawapres di Makamah Konstitusi (MK). Namun, rencara Prabowo gantikan Gibran itu ditolak oleh Jokowi. 

"Kabarnya Jokowi tidak setuju, dia tetap ingin anaknya Gibran menjadi cawapres Prabowo Subianto. Maka karena Jokowi Presiden, maka Prabowo mengalah, karena dia belum punya kekuatan apa-apa," ujar Denny Siregar. 

Denny melanjutkan bahwa saat ini Prabowo masih mengalah dengan Jokowi. Sebab Jokowi adalah Presiden.

Namun ketika Jokowi akan lengser, dan Prabowo akan terpilih, maka Prabowo akan membangun kekuatan baru di Istana dengan orang-orang yang dia percayai.

"Lalu posisi Jokowi setelah Prabowo jadi Presiden nanti? ya jelas sangat lemah. Jokowi ketika tidak lagi jadi Presiden itu dia bukanlagi seorang 'superman'. Dia akan jadi manusia biasa yang kekuatannya dipreteli. Orang-orang yang dulu menjilat dia, akan menjilat penguasa baru nantinya. Jokowi akan ditinggalkan sendiri karena sudah tidak lagi berkuasa," papar Denny Siregar. 

Begitu juga dengan Gibran Rakabuming Raka, akan dilemahkan karena dianggap sebagai ancaman dalam lima tahun ke depan. 

"Gibran yang terlalu percaya diri, karena bapaknya Presiden, nanti akan dilemahkan. Karena dia dianggap ancaman lima tahun ke depan. Orang-orang yang dianggap ancaman sudah pasti akan disingkirkan," ujarnya.

Denny Siregar mengaku sangat menyesalkan keputusan Jokowi untuk membiarkan Gibran menjadi Cawapres Prabowo Subianto. Bahkan sampai Jokowi dianggap berkhianat dengan PDIP. Partai yang selama ini membesarkan namanya. 

"Karena itu saya sangat menyesalkan mengapa Jokowi meninggalkan teman-teman terbaiknya yang mengawalnya selama 9 tahun bekuasa, hanya karena dia ingin terus berkuasa. Jokowi sekarang punya teman baru yang bisa jadi ancaman buat dirinya sendiri ketika dirinya tidak lagi berkuasa," pungkasnya. (*)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News

Sumber: